Wednesday 17 June 2015

Faktor Penyebab Kegagalan Beternak Kroto

Salam juragan kroto, bagaimana kabar ternak Anda baik-baik saja kan? Nah, akhir-akhir ini admin bibitkrotomurah.blogspot.com kebanjiran pertanyaan seputar faktor-faktor penyebab kegagalan beternak kroto atau semut rangrang. Sebenarnya pertanyaan tersebut merupakan pertanyaan yang sangat sulit saya jawab. Karena bagaimanapun juga beternak kroto atau semut rangrang, gampang-gampang susah dan yang pastinya butuh ketekunan dan terus berinovasi.

Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, dari hasil diskusi bersama teman-teman pelaku budidaya kroto, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi penyebab kegagalan budidaya atau ternak kroto/ semut rangrang. Dalam hal ini kegagalan beternak kroto atau semut rangrang banyak terjadi pada para peternak kroto disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya:

Pertama, bibit kroto tidak sesuai dengan ukuran atau kapasitas rak. Faktor pertama penyebab kegagalan beternak kroto ini biasanya terjadi dikalangan para pemula atau orang yang baru menekuni budidaya kroto. Misalnya, mereka membuat ukuran rak atau kandang yang sangat besar tetapi bibit kroto yang dimiliki sedikit. Entah itu karena mereka kesulitan mencari bibit kroto atau kekurangan modal untuk membeli bibit kroto.

Akibat kapasitas bibit kroto dan rak yang tidak sebanding ini umumnya semut rangrang hanya bersenang-senang, bermain kesana kemari dan menghabiskan pakan. Semut rangrang menjadi semut pemalas, mereka malas bekerja, malas membuat sarang, sehingga pertumbuhan dan populasi semut rangrang tidak sesuai dengan harapan peternak kroto.

Kedua, tergesa-gesa menambahkan toples kosong. Budidaya semut rangrang membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keuletan. Namun demikian, terkadang para pelaku budidaya kroto kurang sabar. Mereka ingin cepat-cepat menghasilkan profit dari investasi yang telah ia keluarkan. Hal ini wajar, karena pada umumnya, setiap orang menginginkan modal kecil untuk hasil yang besar dan juga cepat. Tetapi, dalam budidaya kroto Anda dituntut untuk bersabar.

Kenapa Anda harus bersabar, karena ini adalah faktor penentu keberhasilan Anda dalam beternak semut rangrang atau kroto. Hal ini sudah terbukti, peternak kroto yang tidak bisa bersabar sering mengalami kegagalan. Banyak pembeli bibit kroto setelah selesai menaruh bibit kroto di rak, mareka langsung menambah beberapa toples kosong dengan harapan agar semut rangrang bisa berkembang dengan cepat dan tentunya agar cepat menuai hasil.

Padahal dengan menambah toples kosong harus sesuai atau tepat waktu. Ada baiknya penambahan toples kosong tersebut dilakukan secara bertahap. Misalnya, ketika toples sudah dipenuhi kroto yang menetas, dan toples sudah terlalu penuh sehingga membutuhkan toples baru sebagai sarang. Cara penambahan toples pun harus dilakukan dengan benar, misalnya, jika ada 10 toples yang sudah penuh dengan semut rangrang, Anda bisa menambahkan dua toples kosong, di bagian atas rak atau di antara toples-toples yang sudah dipenuhi dengan semut rangrang tersebut.

Ketiga, kandang kroto terlalu terbuka sehingga banyak cahaya yang masuk. Perlu diingat bahwa semut rangrang tidak suka dengan cahaya yang terang dan panas. Suhunya pun harus ideal, yakni sekitar 26% C- 34% C dengan tingkat kelembapan relatif sekitar 62%-92%. Selain itu, jangan terlalu banyak angin yang masuk ke dalam kandag, sebab semut rangrang akan menjatuhkan diri dari rak atau jatuh tertiup angin. Untuk itu perhatikan pembuatan kandang kroto, yang bisa Anda baca dipembahasan pembuatan kandang dan rak kroto yang baik dan benar.

Keempat, tergesa-gesa dalam memanen kroto. Wajar jika setiap pebisnis ingin cepat menghasilkan laba. Begitu juga dengan pelaku budi daya kroto atau peternak kroto. Mereka pasti ingin segera panen, dan mendapatkan keuntungan dari hasil budi dayanya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

Panen hendaknya dilakukan hanya 50% dari toples yang siap panen. Contoh, apabila Anda memiliki 20 toples semut rangrang siap panen, maka yang harus Anda panen 10 toples saja dan 10 toples kroto sisanya dibiarkan menetas untuk regenerasi semut rangrang. Apabila hal itu tidak dilakukan, maka setelah panen, akan terjadi penyusutan sekitar 40-60% dalam setiap koloni semut rangrang.

Selain itu, apabila Anda baru memulai ternak kroto, dengan jumlah toples yang sedikit ada baiknya Anda kembangbiakkan terlebih dahulu. Misalnya, jika Anda memiliki 100 toples kroto, sebaiknya dikembangbiakkan terlebih dahulu hingga mencapai 300 atau 400 toples. Setelah itu Anda baru memanennya sedikit-demi sedikit, agar semut rangrang Anda tidak menurun, sebaliknya semakin berkembang.

Artikel Terkait

  1. Cara Budidaya Semut Rangrang Dalam Toples
  2. Cara Menyatukan Semut Rangrang Beda Koloni
  3. Teknik Budidaya Semut Rangang Modern
  4. Semut Rangrang
  5. Pakan Terbaik Semut Rangrang
  6. Proses Perkembangbiakan Semut Rangrang
  7. Jenis-Jenis Kroto Untuk Pakan Burung
  8. Cara Terbaik Memanen Kroto
  9. Agar Semut Rangrang Cepat Bertelur
  10. Bibit Kroto Murah
  11. Bibit Kroto Murah
  12. Cara Budidaya Kroto Media Paralon
  13. Cara Mengatasi Musim Semut Pejantan
  14. Fungsi Semut Rangang Pejantan

bibit kroto, budidaya semut rangrang, budidaya kroto, bibit kroto murah Bagi Anda yang ingin menggeluti bisnis Budidaya Kroto,
Dapatkan Buku "Untung Besar Budidaya Kroto" ini dengan harga murah dan terjangkau.
Anda cukup mengeluarkan uang Rp. 40.000 sudah bisa mendapatkan buku ini.Jika berminat silahkan hubungi kami via:
SMS: 085385004090,
PIN BBM: 3306C47C

0 coment rios:

Post a Comment