Thursday 14 January 2016

Cara Memilih Induk Kenari Berkualitas untuk Diternak

Dalam artikel sebelumnya, kami telah membahas cara berternak kenari. Dan dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai cara memilih induk kenari berkualitas untuk diternak. Perlu Anda ketahui, jika Anda ingin sukses dalam beternak kenari, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, salah satunya ialah memilih Induk kenari jantan dan betina.

Pemilihan indukan kenari ini sangat berpengaruh bagi burung kenari atau anakan kenari yang akan dihasilkan nanti. Hal ini karena, kebanyakan anakan kenari mewarisi sifat-sifat induknya. Maka dari itu, dalam memilih indukan kenari haruslah cermat. Jika Anda ingin berhasil, maka pilihlah indukan yang berkualitas.

Cara memilih induk kenari

Memilih induk kenari yang berkualitas memang tidaklah mudah. Sebab, Anda harus-harus benar-benar mengetahui apakah kenari tersebut sudah siap untuk dikawinkan atau tidak. Selain itu, Jika Anda berencana untuk membeli indukan kenari, maka Anda perlu mengetahui apakah indukan tersebut sudah pernah produksi, atau justru belum pernah produksi sama sekali.

Dalam pemilihan indukan kenari, jenis induk kenari juga sangat berpengaruh bagi anakan yang akan dihasilkan nantinya. Dalam banyak kasus, seekor anakan kenari bisa dihargai sangat mahal dan juga murah tergantung dari jenis induknya. Misalnya, jika indukan jantan Anda adalah jenis kenari Yorkshire, dan induk betinanya adalah kenari lokal, maka akan menghasilkan anakan jenis F1 yang harga perekornya bisa mencapai jutaan rupiah. Harga tersebut jauh berbeda jika Anda menghasilkan anakan kenari dari induk kenari jantan dan induk kenari betina lokal, maka harganya paling cuma puluhan atau ratusan ribu saja. 

Dalam berternak kenari, tidak bisa dipungkiri indukan yang baik adalah faktor penentu keberhasilan beternak kenari. Untuk itu, ketika memilih indukan, Anda perlu memastikan baik dari segi fisik dan lain sebagainya. Ciri-ciri fisik indukan kenari yang baik adalah kenari yang sudah berusia dewasa atau kenari yang sudah berumur 8 bulan ke atas. Pilihlah kenari dewasa yang  memiliki postur tubuh bagus, bulu-bulu yang indah, tidak sedang dalam proses molting alias ganti bulu, dan tidak memiliki cacat fisik. 

Cara mudah memilih indukan kenari

Agar Anda lebih mudah memilih indukan kenari berkualitas untuk diternak, maka berikut ini akan kami paparkan beberapa ciri kenari yang siap untuk dikawinkan dan diternak.

Ciri-ciri induk kenari jantan yang baik siap kawin dan diternak:

  • Sudah lihai berkicau alias gacor, dan selalu bergerak aktif di dalam sangkar
  • Pejantan kenari yang siap kawin biasanya di bagian bawah perutnya terdapat tonjolan berwarna kemerahan
  • Ketika didekatkan dengan kenari betina, kenari jantan yang sudah siap kawin akan berkicau dan bergerak kesana kemari untuk merayu kenari betina yang ada di dekatnya.

Ciri-ciri kenari betina dewasa yang siap kawin dan diternak:

  • Kenari betina yang siap kawin umumnya akan bereaksi ketika mendengar suara atau kicauan kenari jantan.
  • Jika Anda meletakkan sabut kelapa atau sabut nanas di dalam sangkar atau kandang kenari betina yang sudah siap kawin akan menata sabut-sabut tersebut untuk dibuat sarang. 
  • Apabila Anda memegang kelamin kenari betina siap kawin, maka Anda akan menemukan benjolan yang mirip dengan bisul yang mau pecah. Selain itu, kelamin kenari betina siap kawin biasanya bebas dari bulu, dan terbuka lebar tidak seperti biasanya.

Demikian cara memilih induk kenari berkualitas untuk di ternak, yang bisa kami bagikan kepada Anda. Semoga artikel ini bisa membantu Anda. Selebihnya terimkasih, dan selamat mencoba. 

continue reading Cara Memilih Induk Kenari Berkualitas untuk Diternak

Cara Merawat Kenari Agar Cepat Gacor

Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi tips tentang cara merawat kenari agar cepat gacor. Cara ini dilakukan untuk kenari muda atau kenari yang baru belajar bunyi. Perawat kenari yang sedang belajar bunyi ini penting untuk dilakukan agar kenari semakin gacor ketika dewasa nanti.

Perawatan kenari yang baru belajar bunyi membutuhkan waktu, kesabaran dan ketelatenan. Hal ini karena biasanya kenari baru bisa bunyi atau berkicau ketika berumur 5–6 bulan. Seiring bertambahnya umur kenari maka kenari akan semakin lihai berkicau. Burung kenari akan semakin gacor ketika dewasa dan siap kawin dengan pasangannya. Namun, semua itu tidaklah mudah, agar kenari cepat gacor, Anda harus melakukan perawatan intensif.  

Atas dasar itulah artikel cara merawat kenari agar cepat gacor ini sengaja kami hadirkan kepada Anda sekalian. Apalagi saat ini banyak para pecinta burung kenari yang lebih memilih membeli kenari mudah, karena memang harganya yang relatif lebih murah. Selain itu, kenari yang masih mudah lebih mudah untuk dibentuk dengan suara-suara burung yang diinginkan si pemilik.

Kenari muda memang mudah dibentuk sesuai keinginan si pemilik. Apalagi jika si pemilik ingin mencetak kenari khusus lomba, maka kenari yang disiapkan harus berusia lebih muda atau burung kenari yang baru berumur 25–30 hari an. Kenapa di usia tersebut? Karena di usia yang ke 25–30 hari adalah waktu yang paling baik untuk memulai proses pembentukan atau pemasteran kenari. 

Lantas, bagaimana cara merawat kenari mudah agar cepat bunyi dan gacor? Berikut ini akan kami sajikan beberapa hal terkait perawatan kenari muda atau kenari yang baru berusia 3 sampai 4 bulanan. Perawatan ini bertujuan agar kicau kenari semakin indah, memiliki fisik prima, dan memiliki mental juara. 

Memberi Pakan Berprotein Tinggi

Semua jenis hewan termasuk kenari membutuhkan nutrisi tinggi untuk menunjang pertumbuhan sel, bulu, serta perkembangan fungsi organ-organ tubuhnya. Namun, untuk burung kenari kadar gizi yang terkandung dalam pakan harus disesuaikan dengan umur burung kenari tersebut. 

Burung kenari seperti halnya burung-burung lainnya membutuhkan pakan berprotein tinggi sejak usia muda. Ketika kenari berumur 4 bulanan, kadar protein yang baik adalah 20-22%.  Pemberian protein ini penting untuk memacu perkembangan dan fungsi organ tubuh kenari muda yang belum terbentuk secara sempurna. Protein ini juga akan menunjang pertumbuhan badan kenari. 

Ketika kenari berusia 4–7 bulan atau sudah menginjak usia remaja, maka kebutuhan protein bisa dikurangi, dalam hal ini Anda bisa memberi pakan yang memiliki kadar protein 14–16 % saja. Setelah burung kenari berusia 8 bulan lebih, kebutuhan protein harus ditambah, dalam hal ini Anda bisa memberi pakan yang memiliki kadar protein 17–20%. 

Selain protein, kenari muda yang baru belajar kicau juga membutuhkan mineral dan vitamin. Sebagian besar kebutuhan mineral dan vitamin tersebut sudah ada dalam biji-bijian, namun itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral harian burung kenari. Maka dari itu, dibutuhkan pakan tambahan yang lebih banyak mengandung vitamin dan mineral, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Sayur-sayuran yang memiliki daun berwarna hijau gelap sangat baik untuk kenari muda, karena kandungan vitamin A dan vitamin C lebih banyak. Selain itu, sayur-sayuran yang berdaun hijau gelap umumnya mengandung beberapa mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi dan magnesium yang sangat dibutuhkan burung kenari pada masa pertumbuhan. Karotenoid yang terkandung dalam sayuran berdaun hijau gelap juga baik untuk menangkal dan memerangi radikal bebas pada burung kenari. 

Selain sayuran, buah-buahan juga sangat baik bagi kenari yang masih dalam masa pertumbuhan. Adapun pemberian pakan buah pada burung kenari sebaiknya ¼ bagian saja. Buah-buahan yang baik untuk burung kenari diantaranya adalah buah apel dan peer. Dalam pemberian peer dan apel jangan lupa mengupas kulitnya dan membuang bijinya terlebih dahulu. 

Makanan tambahan juga sangat diperlukan. Burung kenari dan burung jenis finch lainnya memerlukan pakan tambahan di luar pakan utamanya. Pakan tambahan yang bisa diberikan pada kenari muda antara lain telur rebus, kroto, dan egg food.

Jika Anda ingin yang lebih mudah, telur puyuh rebus bisa digunakan sebagai pakan tambahan. Selain itu, telur puyuh rebus juga dipercaya bisa meningkatkan birahi kenari dengan cepat. Maka dari itu, berilah telur puyuh rebus secara berkala agar burung kenari tidak mengalami over birahi.

Melakukan penjemuran

Perawatan burung kenari agar cepat gacor yang kedua adalah penjemuran. Seperti yang sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya, burung kenari yang baru berusia kurang dari 4 bulan membutuhkan sinar matahari untuk mendukung pertumbuhan, menguatkan tulang, dan memperlancar penyebaran minyak yang melapisi bulu-bulu kenari sehingga menjadi kuat dan berkilau.

Sinar matahari sangat baik untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran burung kenari. Hal ini karena sinar matahari mengandung banyak vitamin D. Vitamin D ini sangat dibutuhkan burung kenari yang masih dalam masa pertumbuhan. Waktu yang paling baik untuk melakukan penjemuran yaitu sekitar jam 09.30 sampai jam 10.00 waktu pagi, karena apabila penjemuran melewati waktu tersebut misalnya jam 10.30 maka burung kenari akan mudah terserang dehidrasi dan iritasi mata
.
Pemasteran 

Langkah terakhir perawatan burung kenari agar cepat gacor adalah pemasteran. Waktu pemasteran burung kenari yang baik ialah ketika burung kenari berusia 25–30 hari. Namun, jika Anda tidak memiliki burung kenari yang berusia 25–30 hari Anda juga bisa menggunakan burung kenari yang sudah berusia sekitar 3 bulan.

Adapun cara pemasteran burung kenari itu sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya ialah dengan menggunakan atau memanfaatkan media elektronik, seperti mp3 yang berisi suara kicauan kenari atau burung-burung lainnya. Penggunaan media elektronik ini selain mudah dan minim biaya, tapi juga lebih efektif daripada Anda harus membeli burung kicauan yang harganya bisa jutaan rupiah. Namun demikian, berhasil atau tidaknya pemasteran burung kenari tergantung dari waktu, penempatan dan pengaturan suara master burung yang digunakan.

Pemasteran burung kenari yang baik ialah dengan cara meletakkan sumber suara master dan kenari yang dimaster dalam satu ruangan. Sehingga, burung kenari bisa mempelajari suara burung master yang diputar dengan tenang, mudah dan cepat.

Itulah beberapa tips merawat burung kenari belajar kicau agar kenari cepat gacor. Semoga artikel ini bermanfaat. Jika ada salah, mohon maaf dan kritik serta saran Anda sangat kami harapkan. 

continue reading Cara Merawat Kenari Agar Cepat Gacor

Cara Merawat Burung Kenari yang Sedang Mengerami Telur

Pada kesempatan kali ini, bibitkrotomurah.blogspot.co.id akan berbagi tips cara merawat Burung Kenari yang sedang mengerami telur. Perlu diketahu bahwa, setelah proses bertelur usai, ada satu tahapan yang sangat penting yang harus Anda lakukan agar telur-telur tersebut menetas dengan baik dan menjadi anakan Kenari yang sehat. Dalam hal ini, seekor induk Burung Kenari membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari untuk mengerami telur-telurnya hingga menetas. Selama waktu pengeraman telur tersebut, ada baiknya Anda membuat catatan khusus. Catatan ini penting agar Anda mudah mengawasi Kenari yang sedang mengerami telurnya. 

Catatlah setiap perkembangan yang ditunjukkan Burung Kenari kesayangan Anda. Dengan catatan-catatan tersebut Anda bisa memperkirakan kapan waktu telur-telur Kenari yang sedang dierami si Induk Kenari tersebut menetas. Selain itu, catatan-catatan tersebut akan memberi tahu Anda bahwa telur-telur tersebut tidak bisa menetas karena telah kadaluarsa atau sudah melewati batas waktu mengerami telur. Berkaitan dengan hal itu, telur yang tidak bisa menetas bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu; indukan mandul dan juga karena indukan Kenari yang tidak sehat. 

Lantas, bagaimana cara merawat kenari yang sedang mengerami telur? Berikut ini cara merawat burung kenari yang sedang mengerami telur, yang berhasil bibitkrotomurah.blogspot.co.id himpun dari beberapa artikel para pakar Kenari. 

Memberi Pakan yang Tepat

Agar proses pengeraman telur Kenari berhasil, maka Anda harus memberikan pakat yang tepat pada Indukan. Sebab, pakan yang tepat akan sangat berpengaruh bagi kesehatan kenari dalam hal ini indukan Burung Kenari yang sedang melakukan proses pengeraman.

Perlu diketahui bahwa, setelah indukan Kenari bertelur sebanyak 3-4 butir, maka induk Kenari yang sehat akan selalu berada di sarangnya untuk mengerami telur-telurnya dan sesekali akan pergi untuk mencari makan. Berbeda dengan indukan Kenari yang kurang sehat, ia akan lebih banyak bergerak, meloncat kesana kemari daripada mengerami telur-telurnya. Untuk itu, dalam memberikan pakan, gizi yang terkandung dalam pakan wajib Anda perhatikan. 

Intinya, jika Anda ingin telur-telur kenari menetas dengan baik, Anda harus memerhatikan kebutuhan pakan indukan kenari yang sedang melakukan proses pengeraman. Perhatikan pakan indukan Kenari tercukupi. Dalam hal ini, Anda bisa memberikan pakan utama berupa biji-bijian dan ada baiknya jika Anda memberikan pakan tambahan berupa sayur-sayuran dan juga telur puyuh. 

Memperhatikan Kebersihan Kandang

Langkah kedua cara merawat burung kenari yang sedang mengerami telur adalah memperhatikan kebersihan kandang. Kebersihan kandang atau sangkar Burung Kenari sangat menentukan keberhasilan penetasan telur Kenari. Kandang yang bersih akan menghindarkan Burung Kenari kesayangan Anda jauh dari serangan berbagai penyakit. Berbeda jika kandang kotor. Dalam proses pengeraman kandang yang kotor bisa membuat Burung Kenari mudah terserang kutu. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kandang Anda tetap bersih, yaitu:

Pertama, pastikan kandang Kenari tetap kering. Sebab apabila kandang Kenari lembab akan mendatangkan kutu yang sangat berbahaya bagi Indukan Kenari yang sedang melakukan proses pengeraman. Kedua, bersihkan kandang secara rutin. Selalu bersihkan kandang kenari dari sisa-sisa makanan dan kotoran. Hal ini bertujuan agar Burung Kenari merasa betah dan nyaman berada di sangkarnya ketika proses pengeraman telur berlangsung. 

Kotoran yang berjibun di kandang bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Sedangkan sisa-sisa makanan yang berserakan di kandang berpotensi mendatangkan semut. Semut-semut tersebut sangat berbahaya, karena akan mengerumuni telur dan mengigit indukan Burung Kenari yang sedang mengerami telur. Apabila hal ini tidak diperhatikan akibatnya bisa fatal. Indukan kenari bisa saja mati, karena serangan semut-semut tersebut. 

Merawat Indukan Kenari dengan Baik

Ketika proses pengeraman telur berlangsung, indukan kenari perlu dirawat dengan baik. Buatlah indukan kenari selalu berada dalam kondisi nyaman. Dan selama dua minggu pengeraman tersebut, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

Pertama, hindari menggunakan wadah air minum yang besar. Hal ini agar indukan kenari tidak sering-sering mandi. Karena jika indukan sering-sering mandi, maka tubuhnya akan basah, lembab dan dingin. Ketika tubuh indukan Kenari basah, lembab, dan dingin, akan memperkecil peluang keberhasilan penetasan telur.

Kedua, jauhkan kandang dari berbagai predator berbahaya, seperti kucing, tikus, semut, dan berbagai hewan predator lainnya. Ketiga, jauhkan sangkar burung dari ventilasi atau jendela yang terkena hembusan angin secara langsung. Hal ini karena, jika angin terkena hembusan angin yang berlebihan akan membuat Burung Kenari tidak sehat.

 Keempat, jangan menjemur kenari ketika proses pengeraman telur sedang berlangsung. Hal ini karena, ketika proses pengeraman induk kenari sedikit makan dan minum. Sehingga apabila Kenari di jemur akan membuatnya dehidrasi dan beresiko tinggi mengalami kematian. 

Itulah beberapa tips cara merawat burung kenari yang sedang mengerami telur yang bisa bibitkrotomurah.blogspot.co.id bagikan. Semoga artikel ini bermanfaat..!!!!

continue reading Cara Merawat Burung Kenari yang Sedang Mengerami Telur

Tuesday 29 December 2015

Cara Merawat Kenari Agar Gacor Panjang

Kali ini bibit krotomurah.blogspot.com akan membahas mengenai cara merawat kenari agar gacor panjang. Namun, perlu diketahui bahwa Burung Kenari adalah burung yang sangat lihai berkicau, dan ketika berkicau ia bisa bertahan cukup lama. Karena kelebihan itulah Burung Kenari sangat diminati bahkan dikagumi oleh para kicaumania. Bagi pecinta Burung Kenari itu sendiri memiliki Burung Kenari yang suka berkicau apalagi mampu berkicau dalam waktu lama merupakan kebanggaan tersendiri. Maka wajar jika banyak orang yang memburu burung cantik yang rajin gacor siang malam ini, baik untuk hiburan, hiasan maupun untuk perlombaan.

Burung kenari yang rajin berkicau alias nggacor merupakan salah satu tanda bahwa Burung Kenari tersebut adalah Burung Kenari yang bagus dan berkualitas. Selain itu, ada banyak faktor untuk mengetahui bahwa Burung Kenari tersebut bagus dan berkualitas, diantaranya adalah ciri atau bentuk fisik, warna bulu yang indah dan lain sebagainya. Dalam sebuah perlombaan, penilaian Burung Kenari berkualitas juga didasarkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah suara atau kicauannya, ciri fisiknya, warna bulunya dan lain sebagainya. Dalam dalam artikel kali ini, bibitkrotomurah.blogspot.com hanya akan fokus pada Cara Merawat Kenari Agar Gacor Panjang.

Mungkin dalam benak Anda akan bertanya-tanya, bagaimana cara agar burung kenari mampu berkicau lama? Perlu diketahui bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan Burung Kenari bisa berkicau lama, tampil prima dan gacor siang malam, salah satunya ialah kualitas penjemuran Kenari. Maksud dari kualitas penjemuran adalah apabila penjemuran Burung Kenari dilakukan dengan tepat dan teratur, maka Burung Kenari akan lebih sehat dan bugar. 

Selain kualitas penjemuran, faktor makanan juga berpengaruh terhadap ketahanan Burung Kenari dalam berkicau. Untuk itu, jika Anda menginginkan Burung Kenari kesayangan Anda mampu berkicau dengan lama, berilah Burung Kenari kesayangan Anda dengan pakan yang berkualitas. Pakan yang berkualitas akan membuat Burung Kenari, sehat dan bugar. Ketika burung sehat, maka ia akan semakin gacor.

Faktor ketiga yang dapat membuat Kenari Agar Gacor Panjang ialah kebersihan kandang. Kandang Burung Kenari harus benar-benar diperhatikan kebersihannya. Jangan sampai sangkar Burung Kenari jarang dibersihkan dan kotor. Sebab, ketika kandang kotor Burung Kenari akan merasa bosan tinggal di sarang dan juga Burung Kenari akan mudah terserah penyakit. 

Dari ketika faktor tersebut, intinya adalah menjaga agar Burung Kenari tetap sehat dan bugar. Ketika Burung Kenari sehat dan bugar, Burung Kenari pun tidak akan sungkan-sungkan untuk mengeluarkan suara merdunya. Adapun cara yang lebih spesifik agar Burung Kenari gacor panjang, adalah sebagai berikut:

Mandikan dan jemur Burung Kenari setiap hari. Adapun penjemuran Burung Kenari yang baik sebaiknya dilakukan selama dua jam di waktu pagi, yakni sekitar jam 8 sampai 10 pagi, dan sore hari setelah ashar atau jam 15.00 sampai jam 16.00. Penjemuran ini bertujuan untuk melatih nafas Burung Kenari. Burung Kenari yang rajin dijemur akan memiliki nafas panjang, tubuh sehat, bugar dan kuat, sehingga Burung Kenari mampu berkicau dengan durasi waktu yang lama. 

Itulah Cara Merawat Kenari Agar Gacor Panjang. Jika kita memiliki burung kenari yang gacor, tentu kita akan senang. Selain itu, Burung Kenari yang rajin berkicau dan mampu berkicau lebih lama, badannya sehat dan bugar, tentu harga Burung Kenari akan semakin mahal. Maka dari itu rawatlah Burung Kenari kesayangan Anda dengan baik, berilah pakan yang berkualitas, jangan lupa selalu bersihkan sangkarnya dan akhirnya, terimakasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat!!!! salam Kicau Mania!!!

continue reading Cara Merawat Kenari Agar Gacor Panjang

Cara Meloloh Anakan Murai Batu Umur 15-39 Hari

Anakan Burung Murai Batu pada dasarnya sama dengan anakan burung kicauan lainnya. Ia tidak bisa makan dan juga mandi sendiri. Selain itu ada waktu dimana seekor anakan burung akan mengalami proses kritis. 

Waktu yang dimaksud ialah ketika anakan sudah berumur 1-7 hari, sehingga pada waktu-waktu tersebut Anda tidak bisa melakukan pemanenan. Sebaliknya, Anda harus dengan teliti, hati-hati dan cermat dalam melakukan perawatan agar anakan tidak mati. Jika salah sedikit saja, akibatnya bisa fatal, anakan bisa cacat bahkan mati.


Setelah waktu kritis usai, maka pada usia 8-14 hari, Anda bisa melakukan pemanenan dan memberikan makan anakan dengan Voer. Setelah itu, yakni ketika anakan berumur 15-39 Anda bisa memberi makan dengan cara melolohnya. Pertanyaanya, bagaimana cara meloloh anakan murai batu umur 15-39 hari yang benar? Berikut ini adalah cara memberikan makanan atau meloloh Burung Murai Batu kesayangan ketika berumur 15-39 hari. Yaitu:

  1. Untuk Murai Batu umur 15-39 hari, makanan yang paling baik adalah Voer dan Kroto. Maka dari itu Anda bisa memberikan makan atau meloloh burung kesayangan Anda dengan Voer dan Kroto.
  2. Ketika anakan Burung Murai Batu memasuki umur 8-14 hari perbandingan Kroto dan Voer nya adalah 30:70 persen, dan ketika anakan Burung Murai Batu memasuki usia 15 hari perbandingan antara Kroto dan Voer-Nya adalah 50 % : 50 %.
  3. Karena anakan Burung Murai Batu belum bisa mengunyah dengan baik, maka Anda harus menghaluskan Voer terlebih dahulu, kemudian sedu dengan air hangat dan campurkan dengan Kroto.   
  4. Sebaiknya beri rentang waktu pemberian pakan atau pelolohan. Sebaiknya ketika meloloh anakan Murai Batu dilakukan pada waktu pagi yakni sekitar jam 06.00 pagi dan sore hari sekitar jam 18.00.
  5. Ketika anakan Murai Batu memasuki umur 20 hari, umumnya sudah bisa makan sendiri, bahkan ia sudah bisa memakan Voer kering.
  6. Setelah anakan Burung Murai Batu sudah memasuki umur 25 hari, Anda sudah bisa memberikan pakan EF, seperti Jangkrik, Ulat Kandang/ Ulat Hongkong dan lain sebagainya.
  7. Ketika memberikan pakan Jangkrik, sebaiknya jangan menggunakan lidi. Sebab jika Anda meloloh dengan menggunakan lidi, anakan Murai Batu akan menjadi manja, dan hal ini akan berimbas pada proses pembesaran nantinya.
  8. Ketika anakan Murai Batu sudah berumur 30 hari, biasanya sudah bisa mandi sendiri. Selain itu, pisahkan antara satu anakan dengan anakan lainnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya karakter fhigther yang ia miliki.

Demikian delapan cara melolohkan anakan Murai Batu umur 15-39 hari yang benar. Selain delapan cara tersebut, sebenarnya masih banyak cara-cara lain yang bisa Anda lakukan. Selebihnya, agar proses perawatan anakan Murai Batu berhasil, selalu perhatikan kebersihan sangkar. Hal ini karena kandang atau sangkar kotor mudah dihinggapi bakteri dan berbagai penyakit berbahaya yang sewaktu-waktu bisa menyerang burung kesayangan Anda

continue reading Cara Meloloh Anakan Murai Batu Umur 15-39 Hari

Cara Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Bulunya Sendiri


Kali ini bibit krotomurah.blogspot.com akan sedikit berbagai tips tentang Cara Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Buluny Sendiri. Perlu diketahui bahwa biasanya Murai Batu mencabuti bulunya mulai dari bulu ekor, kemudian dilanjutkan pada bulu-bulu lainnya, seperti bulu dada, bulu paha, serta sayap.

Jika Anda adalah seorang Breeder tidak segera menangani kondisi ini, maka bulu-bulu Murai Batu kesayangan Anda akan rusak parah. Ketika bulu-bulu Murai Batu sudah rusak parah, maka ia membutuhka waktu yang cukup lama untuk membuat bulunya seindah seperti semula. 

Untuk itu, ketika Burung Murai Batu kesayangan Anda terlihat mencabuti bulu-bulunya, segeralah lakukan penanganan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiku kerusakan bulu pada Burung Murai Batu Kesayangan Anda. 

Cara Untuk Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Bulunya Sendiri

Sebelum artikel ini membahas pokok permasalahan, yakni Murai Batu mencabuti bulunya sendiri, ada baiknya Anda mengetahui sebab-sebab mengapa Burung Murai Batu mencabuti bulunya. Hal ini penting, agar Anda tahu dan memahami bagaimana tindakan pencegahan yang harus Anda lakukan. 
Adapun sebab-sebab  Burung Murai Batu mencabuti bulunya adalah sebagai berikut:

  1. Terkontaminasi oleh kutu dan bakteri.
  2. Burung mengalami over birahi.
  3. Burung menderita penyakit yang serius.
  4. Burung mengalami penurunan mental.
  5. Burung mengalami malnutrisi.


Lima hal di atas merupakan penyebab utama mengapa Murai Batu mencabuti bulunya. Lantas bagaimana cara mengatasi Murai Batu yang mencabuti bulunya sendiri. Berikit ini adalah cara-cara yang sering digunakan oleh ara Breender.
  1. Kurangi pemberian makan Jangkrik sebanyak 1/3 bagian. Apabila Anda biasanya memberi makan 6 jangkring per-hari, pada saat penyembuhan Murai Batu mencabuti bulunya, maka Anda bisa memberinya 4 ekor saja per hari. 
  2. Hindari memberi makan EF dalam proses penyembuhan. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan Voer dan Jangkrik saja. 
  3. Hentikan terlebih dahulu proses pemasteran, pemandian dan penjemuran ketika dalam proses penyembuhan.
  4. Agar proses penyembuhan berjalan dengan lancar, gantung sangkar burung di tempat khusus dan jauh dari keramaian.
  5. Ketika menggantung sangkar burung tidak usah menggunakan kerudung. Namun demikian, Anda harus memastikan bahwa tempat tersebut aman dan terhindar dari racun, polusi udaha dan juga gangguan-gangguan lainnya. 

Lima hal di atas merupakan cara mengatasi Murai Batu yang mencabuti bulunya sendiri yang bisa Anda lakukan. Namun, demikian dalam proses penyembuhan Anda dituntut untuk sabar. Hal ini karena, proses penyembuhan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Selebihnya, ketika proses ini berhasil biasanya ditandai dengan kondisi Murai Batu mabung. 

continue reading Cara Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Bulunya Sendiri

Thursday 24 December 2015

Perawatan Burung Cendet Cepat Gacor


Burung Cendet / Burung Pentet merupakan salah satu burung predator yang memiliki suara variasi isian yang sangat baik. Banyak Kicaumania yang menganggap perawatan burung jenis ini susah. Sebenarnya, merawat burung ini sama mudahnya dengan merawat burung berkicau jenis lain. Burung  Cendet adalah burung cerdas dari keluarga Turdidae. Cendet termasuk burung favorit untuk para penghobi yang senang dengan burung yang bisa menirukan berbagai suara burung lain. Dulu sekitar awal 1990-an, cendet merupakan burung yang belum banyak diminati. Bahkan harganya tidak lebih dari harga burung kutilang. 

Namun, dalam perkembangannya, orang mengetahui bahwa selain memiliki bentuk fisik yang indah, ternyata burung ini mempunyai suara yang menarik dan dapat memaster suara burung lainnya. Karena itu, berbondong-bondonglah orang berusaha mendapatkan burung ini dan mencari kualitas yang terbaik. Tipe suara Cendet yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, Cendet yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.

Habitat Burung Cendet

Cendet juga memiliki nama lain, seperti bentet, pentet, dan toet (Jawa Barat) dan burung ini merupakan burung petengger dan pemangsa yang agresif dari Famili Laniidae. Famili Laniidae mencakup 74 spesies yang dibagi dalam 4 subfamili. Cendet yang umum termasuk dalam subfamili Laniinae dan Genus Lanius. Jenis cendet sendiri bermacam-macam yang tersebar di beberapa wilayah di dunia. Salah satunya, adalah cendet abu-abu besar (L excubitor). Spesies ini memiliki ukuran tubuh terbesar dengan panjang sampai 25 cm. Cendet ini berkembang biak di Eropa, Asia, dan Amerika Utara.

Bersama dengan cendet hitam putih (L ludovicianus), burung – burung ini merupakan spesies yang biasa tinggal di dunia baru (Amerika). Jenis lainnya, cendet abu-abu kecil (L.minor) yang memiliki habitat di Eropa Selatan, Asia Tengah, dan Afrika bagian timur. selain itu, Cendet kepala merah (L senator) yang tinggal di Inggris bagian selatan, Eropa, Asia, dan Afrika. Ada pula jenis burung bentet yang memiliki bentuk serupa yang terdapat di India dan Asia Tenggara, yakni cendet cokelat (/.. christatus) yang banyak dilombakan di Indonesia dan cendet leher hitam (L colarris).

Burung ini memiliki habitat asli di hutan, terutama di pepohonan tinggi. Makanan yang disukainya adalah biji-bijian, serangga, dan buah. Sarang burung ini biasanya terbuat dari ranting, rumput, lumut, bunga-bungaan, wol, dan bulu yang diikat dengan menggunakan sarang laba-laba dan dikaitkan ke pohon atau semak-semak pada ketinggan 4—6 meter dari atas tanah. burung ini mampu menghasilkan telur sebanyak 3—6 butir per periode masa bertelur. Telur-telur ini akan menetas setelah dierami selama dua minggu. Pada masa pengeraman, sebagian besar waktu induk betina dihabiskan untuk mengerami telurnya. Untuk mendapatkan makanan, induk jantan akan menyuapinya. Pada usia 2—3 minggu setelah menetas, biasanya anakan cendet telah mulai belajar terbang dan meninggalkan sarangnya.

Ciri-Ciri Burung Cendet Berdasar Daerah Asal

Panjang tubuhnya 20—25 cm. Paruhnya membentuk kait di bagian ujung, serupa dengan burung falkon, sejenis burung elang. Cendet juga memiliki tungkai yang kuat dan cakar yang tajam yang dipergunakan untuk mencengkeram mangsanya di udara. Sayap yang pendek dan bulat menyandang 10 batang bulu sayap luar primer dan ekor yang bulat memiliki 12 bulu yang berfungsi sebagai kemudi ketika cendet sedang terbang. Cendet juga mempunyai bulu kaku yang tumbuh di sekitar moncongnya.

Ciri khas burung cendet adalah ekornya yang panjang dan akan meliuk-liuk jika sedang berbunyi. Nyanyian cendet mencakup nada-nada yang harmonis. Berbeda sekali dengan pekikannya yang ribut dan kedengaran kencang melengking. Sifat asli burung cendet adalah galak. Jika mematuk, biasanya sekaligus menggigit dengan paruhnya yang tajam. Jika menggigittangan atau bagian tubuh lainnya, biasanya akan meninggalkan bekas gigitan di bagian tubuh tersebut. Namun, jika burung cendet ini kita pelihara sejak piyikan, sifat galaknya akan sedikit hilang. Bahkan burung ini akan mendekat jika melihat tangan kita. Cendet akan langsung turun seolah-olah kita akan memberinya makan.

Cara Membedakan Burung Cendet Jantan dan Betina

Untuk membedakan jenis kelamin burung cendet dapat dilakukan dengan cara mengamati bagian samping kiri dan kanan burung. Jika di bagian pipinya ada warna hitam yang mencolok sekali, menunjukkan bahwa cendet tersebut berkelamin jantan. Untuk betina, warna hitamnya terlihat semu. Dilihat dari bentuk kepalanya, cendet betina biasanya mempunyai kepala agak menggelembung. Sementara itu, jantannya memiliki bentuk kepala yang agak ceper mendatar. Untuk lebih pasti dapat dilihat di bagian supit burung. Burung cendet jantan mempunyai supit kecil panjang ditandai dengan motif bulu berupa garis tidak beraturan di bagian supitnya. Pada betina, bentuk supitnya besar dengan motif bulu garis teratur seperti kembang.

Cara Perawatan Burung Cendet Agar Cepat Gacor

Perawatan harian untuk burung Cendet relatif sama dengan burung berkicau jenis lainnya, kunci keberhasilan perawatan harian yaitu rutin dan konsisten. Berikut ini pola perawatan harian dan stelan harian untuk burung Cendet.

  • Pukul 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Pukul 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. Ganti atau tambahkan Voer dan Air Minum.
  • Berikan Jangkrik 4 ekor pada cepuk EF. Jangan pernah memberikan Jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 jam/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.

Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (pukul 10.00-15.00) burung dapat di Master dengan suara Master atau burung-burung Master.
  • Pukul 15.30 burung diangin-anginkan kembali diteras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 2 ekor pada cepuk EF.
  • Pukul 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara Master selama masa istirahat sampai pagi harinya.
  • Kroto segar diberikan 1 sendok makan maksimal 2x seminggu.
  • Pemberian cacing diberikan 1 ekor 2x seminggu.
  • Berikan multivitamin yang dicampur pada air minum seminggu sekali saja.

Perawatan dan Setelan Lomba Burung Cendet 

  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 5 ekor pagi dan 5 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Jam sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 3-5 ekor dan Ulat Hongkong 6-15 ekor.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 2 ekor lagi.
  • Sebaiknya, mulai H-6 burung diisolasi. Jangan sampai melihat dan mendengar suara burung Cendet lain.
  • Lakukan mandi malam (pukul 19.00-20.00) pada H-1.

Perawatan dan Stelan Burung Cendet Pascalomba

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung. Berikut ini pola perawatan dan stelan pasca lomba untuk burung Cendet.

  • Porsi EF dikembalikan ke Stelan Harian.
  • Berikan Multivitamin pada air minum pada H+1 setelah Lomba.
  • Sampai H+3 setelah Lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

Masalah Utama Burung Cendet 

Bulu Mudah Rontok

Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral.

Loncat-loncat

Penyebabnya adalah kurang birahi atau bisa juga terlalu galak, serta adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang tidak kasat mata. Jika burung terlalu galak, disemprot sprayer sedikit sebelum tanding; atau bisa juga diberi cacing.

Kutuan

Sementara untuk burung kutuan atau kena tungau, burung memang sepertinya tidak kutuan, tetapi sesungguhnya membawa tungau di kantung udaranya. Bisa diatasi dengan penyemprotan obat antikutu.

Tidak Segera Bunyi

Burung Cendet tidak segera bunyi biasanya disebabkan burung masih terlalu muda atau burung tidak fit.

Nyekukruk 

Disebabkan karena tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan obat cacing.

continue reading Perawatan Burung Cendet Cepat Gacor

Wednesday 23 December 2015

Cara Merawat Anis Kembang Hasil Tangkapan dari Hutan


Saat ini Anis Kembang tangkapan dari hutan semakin banyak diminati oleh para pecinta burung kicau. Meskipun saat ini banyak peternak Anis Kembang, tetapi peminat Anis Kembang Tangkapan dari Hutan tak pernah surut.Mungkin karena sensasi perawatan Anis Kembang tangkapan dari hutan lebih menantang daripada Anis Kembang hasil ternak atau tangkaran, mungkin juga karena suara anis kembang hasil tangkapan dari hutan lebih merdu daripada Anis Kembang hasil tangkaran.

Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan membutuhkan perawatan khusus, agar burung sehat dan semakin rajin berkicau. Selain itu, Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan membutuhkan proses penjinakan. Penjinakan inilah salah satu proses yang akan menentukan berhasil atau tidaknya dalam perawatan Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan.

Untuk itu, dalam artikel kali ini, kami akan memberikan beberapa tips khusus perawatan Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan agar lekas jinak dan rajin berkicau.

Ketika kita mendapatkan Anis Kembang tangkapan dari hutan, baik itu dari pasar burung maupun dari pengepul, maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah melatihnya untuk beradabtasi dengan lingkungan sekitar dan juga sangkar burungnya.

Apabila kita menggunakan sangkar burung bekas atau pernah digunakan burung lain untuk Anis Kembang yang baru kita peroleh maka kita harus membersihkannya terlebih dahulu. Untuk membersihkan sangkar burung tersebut bisa menggunakan sampo yang mengandung disinfektan dan sudah banyak beredar di pasaran. 

Sampo ini berfungsi untuk membunuh kuman dan kutu yang ada di sangkar bekas tersebut. Hal ini karena, sebagian burung termasuk Anis Kembang, enggan untuk menempati sangkar bekas burung lain. Lebih-lebih jika sangkar bekas tersebut masih terdapat bulu, berbau tak sedap, dan masih banyak kotoran burung lain. Untuk itu pembersihan sangkar ini sangat penting agar Anis Kembang yang baru kita dapat mau menempati sarang barunya.

Langkah kedua setelah kita mendapatkan burung Anis Kembang dari hutan ialah menempatkannya di ruangan yang tenang. Hal ini bertujuan agar burung Anis Kembang lebih cepat beradabtasi dengan lingkungan dan juga sangkar burungnya, serta agar burung mengetahui tempat minum dan makannya.
Langkah ketiga, tiga hari atau satu minggu setelah burung ditempatkan di tempat yang tenang, maka sudah waktunya untuk dikeluarkan di tempat yang agak ramai dari aktifitas manusia. Pada tahap ini, kita juga sudah bisa memulai untuk melatih Anis Kembang menjadi jinak. Dalam hal ini, kami menyarankan agar proses penjinakan ini lebih diutamakan, sebab hal ini sangat berpengaruh dalam proses perawatan berikutnya. Misalnya, ketika burung sakit, maka sang pemilik harus melakukan penanganan, di mana ia harus memegangnya. Apabila burung belum jinak, kemungkinan akan melarikan diri dan tidak akan kembali lagi. Namun, jika burung sudah jinak, maka penanganan akan semakin mudah dan burung tidak mudah stress.

Perlu diketahui bahwa, burung yang belum jinak biasanya takut ketika bertemu manusia, dan juga mendengar suara gaduh di sekitarnya. Ketika hal ini terjadi secara terus menerus, maka burung akan stess. Ketika burung stress maka ia akan sulit untuk mengeluarkan suara merdunya alias berkicau. Selain itu, nafsu makan akan berkurang, berat badan turun draktis, sehingga burung menjadi kurus, kondisi badannya menjadi lemah, dan akhirnya mati.

Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka burung yang kita peroleh dari hutan sebaiknya dijinakkan terlebih dahulu. Masalah, agar burung bisa berkicau adalah langkah yang harus kita pikirkan belakangan. Sebab, apabila burung sudah merasa nyaman berada di lingkungan baru dan juga sangkarnya, maka akan semakin mudah membentuk burung menjadi burung yang rajin berkicau. Lebih-lebih, jika burung hasil tangkapan dari hutan itu masih muda, maka tingkat keberhasilan dalam menjinakkan dan membentuk burung Anis Kembang menjadi burung kicauan akan semakin tinggi.

Pada proses awal penjinakan, umumnya burung akan mengalami stress, tapi hal itu wajar, karena memang burung belum terbiasa mendengar keramaian dan melihat lalu lalang manusia di sekitarnya. Sehingga wajar apabila burung hasil tangkapan dari hutan pada proses awal penjinakan belum mau berkicau. 

Namun, ketika burung sudah mulai terbiasa dan mendapatkan pelatihan, umumnya burung akan mulai berkicau, meskipun disekitarnya ramai dan banyak manusia. Jika burung sudah mulai berkicau meskipun itu cuma ngeriwik (Gak Ngerti Bahasa Indonesianya,,hahahaha), itu berarti kondisi mentalnya sudah mulai membaik dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Dalam proses penjinakan burung itu sendiri sebenarnya ada beberapa cara dan sudah banyak para pakar yang membahasnya. Dalam artikel inipun sebenarnya adalah hasil dari tips-tips yang diberikan oleh para pakar burung kicau–(Karena Aku Bukan Pakar Burung, hehehe)–yang sudah malang melintang dan memenangi berbagai perlombaan. Nah, dari beberapa tips-tips yang diberikan oleh para pakar, berikut ini akan kami paparkan cara menjinakkan burung hasil tangkapan dari hutan, yaitu:

Meletakkan sangkar burung di tempat yang agak tinggi
Apabila kita memiliki burung yang liar¬–(hahaha,,burungnya siapa tu yang liar…pasti punya yang baca artiken ini ya!!…hehehe)¬–lanjut!! Maka kita harus meletakkan sangkar burung di tempat yang agak tinggi dan ramai dari lalu lalang manusia. Sangkar burung jangan digantung atau diletakkan di tempat yang tersembunyi. Lakukan proses ini selama 1 sampai 2 minggu. Setelah itu, posisi sangkar burung agak direndahkan. Lakukan langkah kedua ini selama 1 minggu, kemudian turunkan lagi menjadi lebih rendah secara bertahap sampai posisi normal.

Memandikan burung
Hayo burung siapa yang belum mandi, pasti burung mu belum kamu mandikan kan??hayo ngaku!!sini tak mandiin..hehehhe..sory bercanda..hahahah. Oke cara kedua menjinakkan burung hasil tangkapan dari hutan dengan cara memandikan burung. Dalam hal mandi, biasakan memandikan burung dengan cara dimasukkan ke keramba dalam waktu yang agak atau cukup lama sampai burung mau mandi sendiri. Apabila burung tidak juga mau mandi sendiri, maka tugas si pemilik burung untuk memandikannya. Caranya, mandikan burung dengan semprot sprayer sampai basah kuyup. Setelah itu biarkan burung tetap berada di dalam keramba sampai bulunya agak kering. Setelah kering, burung bisa dimasukkan lagi ke sangkarnya. 

Kenapa burung harus dimandikan sampai basah kuyup? Agar burungmu gak nakal! Uup salah! Memandikan burung sampai basah kuyup pada dasarnya bertujuan agar burung merasa lapar. Kok Bisa? Sebab ketika ketika bulu-bulu burung basah, maka burung akan banyak mengeluarkan karbohidrat untuk memanaskan tubuhnya. 

Ketika burung lapar dan kita memberinya makanan, maka burung akan merasa bahwa manusia bukanlah ancaman bagi mereka. Sebaliknya, jika proses ini dilakukan secara berulang-ulang, maka burung akan merasa tergantung atas keberadaan kita, sehingga lambat laun burung akan jinak alias manut eng pandum sama pemiliknya. 

Mengosongkan tempat makanan di malam hari

Inilah cara paling kejam yang bisa dilakukan manusia terhadap burungnya termasuk burungmu. Maka perlakukanlah burungmu sebaik-baiknya, agar ia tidak nakal dan tidak merusak sangkar burung yang telah dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Opo maksute???pikiren dewe..hehehe..lol.  

Oke, masuk ke persoalan. Mengosongkan tempat makan burung di malam hari bertujuan agar di pagi hari burung merasa lapar. Dalam kondisi tersebut, berilah makan jangkrik atau sejenisnya dengan cara menusuknya dengan lidi. Jika burung tidak mau makan jangkrik tersebut, tarik lagi. Ulangi lagi hal yang sama 5 atau 10 menit kemudian. Kalau tetap masih tidak mau, tunda lagi. Begitu seterusnya, sampai sekitar pukul 10.00. Kalau sampai jam 10.00 belum mau memakan jangrik juga, tinggalkan jangkrik di tempat pakan biar dimakan.

Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba langsung diberikan dengan tangan. Maksud dari proses ini adalah membuat burung kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan secara tidak langsung akan melatih mentalnya supaya berani kepada manusia. 

Cara menjinakkan burung seperti itu memang membawa sejumlah konsekuensi, misalnya burung yang semula sudah mau bunyi atau sekedar ngriwik, jadi agak macet akibat stres. Burung yang tadinya mulus, jadi luka atau rusak bulu-bulunya. Akan tetapi semua itu adalah bagian dari proses. Pilihannya balik lagi ke diri kita masing-masing, apakah kita mau pakai jalan yang cepat atau jalan yang biasa.

continue reading Cara Merawat Anis Kembang Hasil Tangkapan dari Hutan

Perawatan Anis Kembang Mancet Bunyi


Harga Anis Kembang
Anis kembang atau punglor kembang atau Zoothera interpres pernah mencapai puncak kejayaan jauh melambung di atas semua burung kicauan. Sekitar akhir 1990 atau awal 2000, harga pasaran anis kembang bakalan yang baru bisa ngriwik, pernah mencapi rata-rata Rp. 3,5 juta. Sebagai kicauan di rumah pula, dibandingkan dengan murai batu (Copychus malabaricus) misalnya, anis kembang jarang sekali memperdengarkan suara-suara ngeban (berulang yang membosankan). Dengan demikian, secara umum anis kembang sebagai burung kicauan rumahan mempunyai banyak keunggulan dibanding burung lainnya. Sementara untuk perawatan harian, anis kembang tidak terlalu manja.

Begitu mulai ngeplong-ngeplong atau ngeriwik kasar mendekati ngerol, harganya sudah di atas Rp. 5 juta. Sedangkan yang sudah mau bunyi di arena lomba, di atas Rp. 10 juta. Suatu rekor harga burung yang belum pernah dicapai burung lainnya. Sebagai burung kicauan untuk hobi, burung ini tetap memiliki beberapa kelebihan dibanding burung lain. Ketimbang anis merah (Zoothera citrina) misalnya, anis kembang secara umum lebih gampang bunyi, lebih tahan stres, suaranya lebih merdu, dan kalau sama-sama “jadi”, anis kembang nyaris tidak pernah berhenti bunyi selama tidak dikerodong atau diletakkan di tempat gelap.

Tipe suara anis kembang yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, anis kembang yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.

Habitat Anis Kembang
Anis kembang tersebar di daerah Nusa Tenggara, Sunda Besar, Malaysia dan Filipina. Jumlahnya di alam pada daerah-daerah tersebut sudah menyusut. Menurut catatan BirdLife Indonesia, anis kembang masih mudah dijumpai di daerah Flores dan Kalimantan. Di Indonesia, ada 12 jenis anis yang dapat ditemui di alam. Angka tadi sudah termasuk anis kembang ini. Di wilayah Nusa Tenggara, perburuan anis kembang sudah dimulai dari awal 1995. Saat Pulau Sumbawa telah kehabisan ”stok”, para pemburu itu melebarkan sayap ke Flores.

Anis kembang hidup pada hutan primer, hutan sekunder yang tinggi dan hutan yang rusak dan lahan yang pohonnya banyak, juga petak-petak hutan yang terisolasi. Burung ini ditemukan pada ketinggian, 200-1300 m (Lombok), 200-1000 m (Sumbawa). Di Flores dijumpai pada dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m. Selain itu, BirdLife Indonesia juga mencatat sebaran burung ini di Sumba dan Timor. Pastinya, anis kembang merupakan burung yang sebaran berbiaknya terbatas hanya di Nusa Tenggara saja.

Ciri - Ciri Anis Kembang  Berdasarkan Tempat Asalnya

Secara umum, tidak ada ciri yang signifikan untuk membedakan anis kembang berdasar daerah asal. Tidak ada perbedaan volume, mental dan gaya tarung yang didasarkan oleh asal daerah/habitat. Anis kembang semua wilayah Indonesia ada yang bermental bagus volume dahsyat, ada yang bersuara tipis, ada yang ngerol mendongak ada yang cuma ngeriwik-ngeriwik. Kalau memilih anis kembang, pilih saja dari penangkaran yang sudah dikenal memproduksi burung-burung jawara karena indukan-indukannya juga pilihan.

Meski tidak ada ciri-ciri khas anis kembang berdasar daerah asal, ada sedikit referensi yang mungkin berguna yang pernah ditulis di sebuah tabloid. Disebutkan misalnya, anis kembang Tasikmalaya (Jawa Barat) memiliki warna trotol pada bagian dada yang tidak ngeblok atau cenderung beraturan (bercorak), sementara bulu putih pada sayapnya terputus-putus seperti sisir. Biasanya anis kembang asal Jawa Barat cenderung doyan betina.

Anis kembang Sumbawa (Nusa Tenggara) warna trotol pada bagian dadanya terlihat ngeblok dan cenderung tidak beraturan, sementara bulu putih pada sayap tertata rapi membentuk bulatan-bulatan seperti mega. Bodi anis kembang Sumba lebih bongsor dibanding dengan Jawa Barat dan Borneo.
Sementara itu ciri anis kembang Kalimantan (Borneo) adalah warna trotol pada bagian dada terlihat ngeblok atau cenderung tidak beraturan, terdapat warna bulu kuning kecoklatan berbaur warna trotol hitam pada bulu dada hingga sisi kiri dan kanan di bawah bulu sayap mirip spt anis kembang remaja. Sementara warna putih pada sayap memebentuk bulatan-bulatan sepert mega dan terputus oleh bulu hitam di bagian bawah. Bodi anis kembang Kalimantan relatif lebih kecil dari dan ramping ketimbang Jawa Barat dan Nusa Tenggara.

Cara Membedakan Anis Kembang Jantan Dan Betina

Burung anis kembang sebenarnya termasuk burung monomorfik, yakni jantan dan betina berpanampilan sama. Namun ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih anis kembang jantan dan betina. Hanya saja perlu dicatat bahwa perbedaan ini hanya bisa dilihat jika dilakukan perbandingan pada beberapa anis kembang. Kalau hanya ada satu burung anis kembang, kadang orang yang belum berpengalaman akan kesulitan menentukan atau memperkirakan jenis kelamin anis kembang.

Ciri secara umum yang sering digunakan orang antara lain adalah pada bentuk dan struktur mata dan kelopaknya, kontras pada bulu, cara berdiri dan cara ngeriwiknya. Untuk anis jantan, secara umum bermata menonjol. Yang jantan, datar. Jika warna bulu lebih tegas kontrasnya, lebih mengkilap, diyakini sebagai jantan.

Pada pantat anis kembang jantan, juga terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan. Sementara anis kembang betina, warna bulu pantat hanya sewarna, yakni putih (bisa terang, bisa keruh). Namun membedakan warna bulu semacam ini tidak bisa diterapkan untuk memilih anis kembang yang masih trotolan. Untuk anis kembang trotolan, maka jika ngeriwiknya dengan membuka paruh, diyakini sebagai jantan. Jika hanya menggelembung-gelembungkan leher, meski terdengar keras, diyakini sebagai betina.

Sementara kalau dilihat dari cara atau gaya berdirinya, anis kembang jantan cenderung merapatkan kaki dan betina sedikit merenggang dan agak menunduk. Untuk burung jantan yang sudah birahi, jika didekatkan betina dia akan menanduk-nanduk, dengan gaya body menyenduk-nyenduk seperti ular kobra. Sedangkan betina yang sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar jantan berkicau, akan menggetar-getarkan atau membuka-tutup sayap terus-menerus.

Cara Merawat Anis Kembang Biar Gacor 

Tempat
Anis kembang bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 30 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan diameter 1,5 cm, dengan bahan cabang kayu asam yang keras, permukaan kulit yang agak kasar (tetapi tidak tajam) sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, anis kembang tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.

Pakan
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.

Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Cara Perawatan dan Setelan Harian untuk Burung Anis Kembang
  • Pukul 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Pukul 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.
  • Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk extra fooding (EF/ pakan ekstra). Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 Pukul/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (Pukul 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
  • Pukul 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
  • Pukul 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

Perawatan dan Setelan Anis Kembang untuk Lomba

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung. Berikut ini pola perawatan dan stelan lomba untuk burung anis kembang.

  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Pukul sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
  • Jangan memberikan ulat hongkong dalam menggenjot birahi pada burung anis kembang. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
  • Sebaiknya, joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat didalam perawatan harian pada burung anis kembang tersebut.

Perawatan dan Setelan Burung Anis Kembang Pasca Lomba

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung. Berikut ini pola perawatan dan stelan pasca lomba untuk burung anis kembang.
  • Porsi EF dikembalikan ke stelan harian.
  • Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
  • Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

Kendala Utama Anis Kembang

Bulu mudah Rontok
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. 

Agresif
Penyebabnya adalah kurang birahi atau bisa juga terlalu galak, serta adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang kasat mata. Jika burung terlalu galak, disemprot sprayer sedikit sebelum tanding; atau bisa juga diberi cacing.

Tidak juga segera ngerol 
Biasanya disebabkan burung masih terlalu muda, perlu cas betina, dan hal utama adalah burung tidak fit. Jika memang perlu, bisa dicas betina sebelum tanding. Jangan takut membuat burung ketagihan.

Nyekukruk 
Tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan obat cacing khusus untuk burung.
continue reading Perawatan Anis Kembang Mancet Bunyi

Saturday 12 December 2015

Cara Penetasan Telur Jangkrik

analisa usaha budidaya jangkrik, jual telur jangkrik, telur jangkrik, cara menetaskan telur jangkrik, penjual telur jangkrik

Telur-telur dari marga Gryllus berbentuk silindris seperti buah pisang ambon, berwarna kuning muda bening dengan panjang rata-rata 2,5-3 mm. Di salah satu bagian atas dari telur ada tonjolan yang disebut operculum. Tonjolan ini merupakan celah untuk keluarnya nimfa dari dalam telur. Kulit telur bila ditekan tidak akan pecah karena sangat liat dan kuat, baru bisa pecah bila ditusuk. Kulit telur ini berfungsi melindungi bagian dalam telur. 

Saat telur baru diletakkan berwarna kuning muda, cerah, dan segar. Satu hari kemudian warnanya berubah menjadi kuning tua cerah dengan garis-garis halus berwarna abu-abu. Tanda-tanda telur yang tidak bisa menetas adalah berwarna kuning agak gelap de-ngan permukaan keriput. 

Kenapa telur tidak dapat menetas? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, mungkin telur terserang parasit atau penyakit. Kedua, mungkin telur tersebut tidak terbuahi oleh jangkrik jantan. Ketiga, pada saat bertelur kondisi lingkungan tidak mendukung, seperti tidak adanya sarana tempat peletakan telur dan kelembapannya tidak mencukupi. 

Di alam jangkrik dapat bertelur dan menetaskan telurnya pada tanah atau pasir. Telur ini dikeluarkan dan ditusukkan melalui ovipositornya sedalam 5-15 mm di tanah atau pasir. Jangkrik betina dapat bertelur walaupun tidak dikawini jantan. Namun, telurnya tidak dapat menetas yang disebut dengan telur infertil (tidak subur). 

Telur ini diletakkan berkelompok. Dalam satu kelompok yang jumlahnya antara 4-120 butir ini menetasnya tidak bersamaan. Telur akan menetas di permukaan kapas atau kain yang lembut dan basah pada kisaran hari ke-13 sampai hari ke-25 setelah peletakan telur. 

continue reading Cara Penetasan Telur Jangkrik