Showing posts with label budidaya jangkrik. Show all posts
Showing posts with label budidaya jangkrik. Show all posts

Saturday 12 December 2015

Cara Penetasan Telur Jangkrik

analisa usaha budidaya jangkrik, jual telur jangkrik, telur jangkrik, cara menetaskan telur jangkrik, penjual telur jangkrik

Telur-telur dari marga Gryllus berbentuk silindris seperti buah pisang ambon, berwarna kuning muda bening dengan panjang rata-rata 2,5-3 mm. Di salah satu bagian atas dari telur ada tonjolan yang disebut operculum. Tonjolan ini merupakan celah untuk keluarnya nimfa dari dalam telur. Kulit telur bila ditekan tidak akan pecah karena sangat liat dan kuat, baru bisa pecah bila ditusuk. Kulit telur ini berfungsi melindungi bagian dalam telur. 

Saat telur baru diletakkan berwarna kuning muda, cerah, dan segar. Satu hari kemudian warnanya berubah menjadi kuning tua cerah dengan garis-garis halus berwarna abu-abu. Tanda-tanda telur yang tidak bisa menetas adalah berwarna kuning agak gelap de-ngan permukaan keriput. 

Kenapa telur tidak dapat menetas? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, mungkin telur terserang parasit atau penyakit. Kedua, mungkin telur tersebut tidak terbuahi oleh jangkrik jantan. Ketiga, pada saat bertelur kondisi lingkungan tidak mendukung, seperti tidak adanya sarana tempat peletakan telur dan kelembapannya tidak mencukupi. 

Di alam jangkrik dapat bertelur dan menetaskan telurnya pada tanah atau pasir. Telur ini dikeluarkan dan ditusukkan melalui ovipositornya sedalam 5-15 mm di tanah atau pasir. Jangkrik betina dapat bertelur walaupun tidak dikawini jantan. Namun, telurnya tidak dapat menetas yang disebut dengan telur infertil (tidak subur). 

Telur ini diletakkan berkelompok. Dalam satu kelompok yang jumlahnya antara 4-120 butir ini menetasnya tidak bersamaan. Telur akan menetas di permukaan kapas atau kain yang lembut dan basah pada kisaran hari ke-13 sampai hari ke-25 setelah peletakan telur. 

continue reading Cara Penetasan Telur Jangkrik

Jenis-Jenis Jangkrik Budiaya

foto-jangkrik, bisnis jangkrik, bisnis ternak jangkrik, cara bisnis jangkrik, peluang bisnis jangkrik, bisnis budidaya jangkrik, kandang ternak jangkrik

Jangkrik termasuk bangsa Orthoptera, suku Gryllidae. Di Indonesia tercatat kurang lebih ada 123 jenis Jangkrik. Dari hasil identifikasi pada Jangkrik yang dibudidayakan untuk pakan burung dan ikan ditemukan jenis Gryllus tescaceus Walk dan Gryllus mitratus. Sosok keduanya memang mirip. Perbedaannya, G. mitratus lebih kecil dibanding G. testaceus. Pada pinggir sayap punggung G. mitratus terdapat garis putih. Sementara punggung G. testaceus polos. Selain itu, ovipositor G. mitratus lebih pendek dibanding G. testaceus. Perilaku G. testaceus lebih agresif dibanding G. mitratus yang tampil tenang. 

Habitat Jangkrik

Kesehariannya umumnya hidup di luar rumah, walau kadang-kadang juga masuk ke dalam rumah. Di alam aslinya jangkrik hidup aktif di malam hari. Kcgiatan makan, mengerik, dan kawin dilakukan malam hari. Oleh karena itu, lingkungan budidaya jangkrik dibuat gelap agar jangkrik bisa terus melakukan aktivitas. Pada siang hari jangkrik mencari perlindungan di lorong/lubang di tanah atau lorong di bawah batu, di bawah tumpukan material, seperti genteng, kayu, dan lain-lain. Selain itu, dapat hidup pada tumpukan sampah sayuran, tumpukan sampah tumbuhan, atau serasah. 

Makanan Jangkrik

Makanan jangkrik di alam bermacam-macam. Umumnya sebagai pemakan tumbuhan, seperti krokot, dan tanaman pertanian, seperti tanaman sayuran dan palawija. Jangkrik lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti daun dan pucuk tanaman. 

Siklus Hidup Jangkrik

Lama siklus hidup jangkrik bervariasi menurut jenisnya. Untuk semua jenis, umur jantan lebih pendek dibanding betinanya. Sebagai gambaran umur dewasa jantan jenis Gryllus mitratus hanya 78 hari, sedang betina dewasanya dapat mencapai umur 105 hari.

Ukuran Tubuh Jangkrik 

Ukuran tubuhnya selain ditentukan oleh jenis juga ditentukan oleh jenis kelaminnya. Jangkrik betina ukuran tubuhnya lebih panjang dibanding jantannya. Perbedaan sosok jantan dan betina mulai bisa dikenali pada nimfa IV. Di saat ini ovipositor pada betina mulai keluar. Ovipositor adalah alat yang bentuknya seperti lidi yang keluar dari bagian belakang tubuh (abdomen belakang) betina. Panjangnya 14-25 mm, tergantung jenisnya. Pada jangkrik atau ordo Orthoptera umumnya mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu dalam siklus hidupnya dimulai dari telur kemudian menjadi nimfa (serangga muda) dan selanjutnya menjadi imago atau dewasa. 
continue reading Jenis-Jenis Jangkrik Budiaya

Peluang Usaha Budidaya Jangkrik dan Pemasaranya

usaha-jangkrik-usaha-ternak-jangkrik-cara-usaha-jangkrik

Semakin tingginya permintaan Jangkrik di pasaran saat ini telah membuka peluang baru bagi kita semua untuk menekuni usaha budidaya Jangkrik. Apalagi, dari tingginya permintaan Jangkrik di pasaran tidak diimbangi dengan ketersediaan Jangkrik. Dalam artian stok Jangkrik di pasar selalu kurang. 

Tingginya permintaan Jangkrik dipasaran ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah semakin meningkatnya penggemar burung kicauan, banyaknya pemelihara ikan hias, dan juga banyaknya pelaku usaha budidaya ikan, seperti budidaya Ikan Lele, Ikan Patin, Ikan Gurame dan Ikan Nila.

Perlu diketahui bahwa untuk burung kicauan per harinya perlu diberi makan 1–2 ekor Jangkrik. Sedangkan untuk ikan hias, seperti Ikan Arwana sedikitnya membutuhkan 10 ekor Jangkrik per harinya. Padahal, ada ratusan bahkan ribuan Ikan Arwana dan burung kicauan yang dipelihara di negeri ini. Sehingga kebutuhan Jangkrik setiap harinya bisa jutaan ekor. Ditambah untuk kebutuhan ekspor, semuanya baru terpenuhi 4%. Jadi masih banyak peluang untuk menerjuni usaha budidaya atau ternak Jangkrik ini. 

Seperti telah disinggung di atas bahwa Jangkrik juga menjadi komuditi eskpor. Dibeberapa negara, Jangkrik digunakan sebagai bahan kosmetik. Salah satu negara importir Jangkrik dari Indonesia adalah Singapura. Bahkan belakangan ini, exspor Jangkrik sudah merambah ke Amerika dan Eropa.

Singapura sendiri sampai saat ini meminta pasokan Jangkrik dari Indonesia sekitar 100 ribu ekor per-hari. Namun, dari jumlah tersebut tidak seluruhnya terpenuhi. Menurut Hj. Lis Mulyono, seorang eksportir yang juga peternak Jangkrik asal Desa Ngangkrik, Triharjo, Sleman, Yogyakarta, volume ekspor Jangkrik hanya sekitar 40 ribu ekor per-minggu. Dapat dibayangkan kekurangan pasokan untuk Singapura sendiri sekitar 660 ribu ekor per-minggu. 

Harga Jangkrik di pasar dalam negeri dan mancanegara memang sangat jauh berbeda. Harga Jangkrik clondo dipasar burung sekitar Yogyakarta dan Solo Rp. 75,00/ekor, Semarang Rp. 85,00/ekor dan Jakarta Rp. 125,00/ekor. Untuk harga Jangkrik indukan Rp.500,00–750,00/ekor. Jangkrik untuk aduan biasa dijual dengan harga sekitar Rp. 250,00–500,00/ekor. Selain Clondo, telur Jangkrik pun diminati pembeli dengan harga yang dapat mencapai Rp. 15.000 per-sendok makan, atau sekitar 200–300 ribu per kilogram.

Untuk pasar ekspor sendiri, harga Jangkrik sangat mahal. Tercatat harga Jangkrik clondo di pasar Singapura mencapai Rp. 1.000/ ekor. Sementara di Amerika dan Eropa mencapai 0,2 US$ atau sekitar Rp. 2.000. ekor dengan asumsi kurs Dollar sebesar Rp.10.00.

Dengan memperhatikan kebutuhan Jangkrik yang sangat banyak dan harga yang cukup menggiurkan, bukan tidak mungkin Jangkrik akan semakin diminati untuk diternakkan. Bahkan jumlah kebutuhan Jangkrik setiap tahunnya semakin meningkat. Untuk itu dapat dikatakan pasar Jangkrik untuk beberapa tahun ke depan tidak akan surut, sehingga rupiah demi rupiah dapat diraup hanya dengan beternak binatang malam ini. 

Dengan modal yang tidak terlalu besar, usaha peternakan ini sangat tepat dikelola oleh pemodal kecil. Di Yogyakarta, Solo, Bandung dan Jakarta, sudah terbentuk koperasi Jangkrik yang diberi nama KOPPJI (Koperasi Peternak dan Pedagang Jangkrik Indonesia). Sebagai peternak kita bisa bergabung dengan koperasi ini untuk memasarkan hasil panen dan juga membantu mengatasi kendala yang dihadapi. Untuk kesuksesan usaha, kualitas produk harus tetap dijaga, bahkan ditingkatkan agar dapat menembus pasar ekspor yang baru terjaga sebagian kecil saja.

continue reading Peluang Usaha Budidaya Jangkrik dan Pemasaranya

Untung Ratusan Juta dari Budidaya Jangkrik

makanan-jangkrik-budidaya-jangkrik-pakan-jangkrik-gambar-jangkrik

Alam Indonesia memang kaya akan keragaman hayati. Untuk menggali dan mengembangkan kekayaan alam ini diperlukan tangan-tangan kreati agar berpotensi cukup besar. Ribuan jenis flora dan fauna di Indonesia pada hakikatnya memiliki nilai ekonomi cukup tinggi jika dibudidayakan secara tepat. 

Salah satu kekayaan alam Indonesia yang dapat dibudidayakan adalah Jangkrik. Di Indonesia terdapat kurang lebih 132 jenis Jangkrik. Di antara jenis-jenis Jangkrik itu adalah Gryllus Testaceus dan Gryllus Mitratus yang sekarang banyak dibudidayakan. Jangkrik yang hidup di semak-semak dan rerumputan pekarangan atau kebun sekitar rumah kita merupakan jenis Jangkrik yang paling potensial untuk dibudidayakan. Jangkrik ini memiliki siklus hidup nimfa hingga dewasanya sekitar 160 hari untuk betinanya dan 90 hari untuk pejantan.

Setiap indukan Jangkrik mampu menghasilkan lebih dari 500 butir telur. Binatang yang selalu menghiasi malam dengan suara khasnya ini memiliki nilai ekonomi tinggi karena bisa dijadikan sebagai pakan ternak, seperti burung kicau dan ikan arwana. Bahkan zat-zat yang terkandung di dalam tubuh jangkrik disinyalir oleh para ahli dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan kosmetik. 

Sebenarnya beternak Jangkrik sudah digeluti oleh masyarakat sejak beberapa tahun silam. Ketika itu, permintaan Jangkrik memang baru sedikit karena penggemar burung kicauan tidak sebanyak saat ini. Terlebih, ketika itu banyak penggemar burung kicauan yang belum mengetahui manfaat Jangkrik bagi burung peliharaannya. Jadi sebagian kebutuhan Jangkrik masih dapat diperoleh dari alam. 

Seiring dengan banyaknya para pemburu jangkrik dan akibat buruk pestisida, populasi Jangkrik di alam menurun draktis, sehingga semakin sulit mencari Jangkrik di alam. Bahkan, dengan semakin maraknya perlombaan burung kicauan dan semakin banyaknya penggemar burung yang mengetahui khasiat Jangkrik maka semakin sulit Jangkrik dijumpai di pasaran. Akibatnya banyak bermunculan pelaku budidaya atau peternak Jangkrik. Meskipun jumlah peternak Jangkrik semakin banyak, tetap saja kebutuhan Jangkrik sebagai pakan burung kicauan belum mampu dipenuhi.

baca juga: cara budidaya ikan lele untuk pemula


Berdasarkan hasil pengamatan terbukti bahwa Jangkrik sangat potensial untuk pakan burung kicauan, seperti Poksay, Kacer, Heambie, Jalak, Murai dan berbagai jenis burung kicauan lainnya. Dengan makanan ini burung kicauan akan semakin rajin untuk memperdengarkan suara merdunya. Bagi para penggemar burung kicauan, keberadaan Jangkrik menjadi peluang untuk menjadikan hewan kesayangannya menang dalam perlombaan.

Selain sebagai pakan burung, Jangkrik juga dapat dijadikan pakan Ikan Arwana. Dari hasil pengalaman ternyata dengan mengonsumsi Jangkrik maka warna tubuh ikan arwana akan semakin cemerlang. Tentu saja hal ini sangat disukai oleh pemelihara Ikan Arwana sebagai hiasan akuarium di dalam rumah. 

Untuk pakan Udang dan Lele, jangkrik tidak diberikan dalam bentuk segar, tetapi dalam bentuk tepung. Berdasarkan pengalaman beberapa pelaku budidaya lele dan udang, setelah diberikan tepung Jangkrik, pertumbuhan Udang dan Lele berkembang pesat.

Jika kita menengkok kembali ke belakang, yakni sekitar tahun 1998, budidaya atau ternak Jangkrik menjadi primadona untuk meraup keuntungan. Dari pengalaman peternak Jangkrik menyebutkan bahwa keuntungan yang diperoleh tidak kurang dari 99% per periode pemeliharaan. Seorang peternak yang membudidayakan 120 kotak Jangkrik dapat meraup keuntungan sekitar Rp. 5.000.00 per-bulan. 

Selain keuntungan yang diperoleh sangat besar, waktu yang dibutuhkan untuk budidaya Jangkrik relatif singkat. Perawatannya pun juga sangat mudah dan tidak memerlukan waktu khusus, karena dapat dijadikan sebagai usaha sampilan atau usaha rumahan. Modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar, serta lahan usahanya pun tidak terlalu luas. 

continue reading Untung Ratusan Juta dari Budidaya Jangkrik