Showing posts with label perawatan kenari. Show all posts
Showing posts with label perawatan kenari. Show all posts

Thursday, 14 January 2016

Cara Merawat Burung Kenari yang Sedang Mengerami Telur

Pada kesempatan kali ini, bibitkrotomurah.blogspot.co.id akan berbagi tips cara merawat Burung Kenari yang sedang mengerami telur. Perlu diketahu bahwa, setelah proses bertelur usai, ada satu tahapan yang sangat penting yang harus Anda lakukan agar telur-telur tersebut menetas dengan baik dan menjadi anakan Kenari yang sehat. Dalam hal ini, seekor induk Burung Kenari membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari untuk mengerami telur-telurnya hingga menetas. Selama waktu pengeraman telur tersebut, ada baiknya Anda membuat catatan khusus. Catatan ini penting agar Anda mudah mengawasi Kenari yang sedang mengerami telurnya. 

Catatlah setiap perkembangan yang ditunjukkan Burung Kenari kesayangan Anda. Dengan catatan-catatan tersebut Anda bisa memperkirakan kapan waktu telur-telur Kenari yang sedang dierami si Induk Kenari tersebut menetas. Selain itu, catatan-catatan tersebut akan memberi tahu Anda bahwa telur-telur tersebut tidak bisa menetas karena telah kadaluarsa atau sudah melewati batas waktu mengerami telur. Berkaitan dengan hal itu, telur yang tidak bisa menetas bisa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu; indukan mandul dan juga karena indukan Kenari yang tidak sehat. 

Lantas, bagaimana cara merawat kenari yang sedang mengerami telur? Berikut ini cara merawat burung kenari yang sedang mengerami telur, yang berhasil bibitkrotomurah.blogspot.co.id himpun dari beberapa artikel para pakar Kenari. 

Memberi Pakan yang Tepat

Agar proses pengeraman telur Kenari berhasil, maka Anda harus memberikan pakat yang tepat pada Indukan. Sebab, pakan yang tepat akan sangat berpengaruh bagi kesehatan kenari dalam hal ini indukan Burung Kenari yang sedang melakukan proses pengeraman.

Perlu diketahui bahwa, setelah indukan Kenari bertelur sebanyak 3-4 butir, maka induk Kenari yang sehat akan selalu berada di sarangnya untuk mengerami telur-telurnya dan sesekali akan pergi untuk mencari makan. Berbeda dengan indukan Kenari yang kurang sehat, ia akan lebih banyak bergerak, meloncat kesana kemari daripada mengerami telur-telurnya. Untuk itu, dalam memberikan pakan, gizi yang terkandung dalam pakan wajib Anda perhatikan. 

Intinya, jika Anda ingin telur-telur kenari menetas dengan baik, Anda harus memerhatikan kebutuhan pakan indukan kenari yang sedang melakukan proses pengeraman. Perhatikan pakan indukan Kenari tercukupi. Dalam hal ini, Anda bisa memberikan pakan utama berupa biji-bijian dan ada baiknya jika Anda memberikan pakan tambahan berupa sayur-sayuran dan juga telur puyuh. 

Memperhatikan Kebersihan Kandang

Langkah kedua cara merawat burung kenari yang sedang mengerami telur adalah memperhatikan kebersihan kandang. Kebersihan kandang atau sangkar Burung Kenari sangat menentukan keberhasilan penetasan telur Kenari. Kandang yang bersih akan menghindarkan Burung Kenari kesayangan Anda jauh dari serangan berbagai penyakit. Berbeda jika kandang kotor. Dalam proses pengeraman kandang yang kotor bisa membuat Burung Kenari mudah terserang kutu. Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kandang Anda tetap bersih, yaitu:

Pertama, pastikan kandang Kenari tetap kering. Sebab apabila kandang Kenari lembab akan mendatangkan kutu yang sangat berbahaya bagi Indukan Kenari yang sedang melakukan proses pengeraman. Kedua, bersihkan kandang secara rutin. Selalu bersihkan kandang kenari dari sisa-sisa makanan dan kotoran. Hal ini bertujuan agar Burung Kenari merasa betah dan nyaman berada di sangkarnya ketika proses pengeraman telur berlangsung. 

Kotoran yang berjibun di kandang bisa mendatangkan berbagai macam penyakit. Sedangkan sisa-sisa makanan yang berserakan di kandang berpotensi mendatangkan semut. Semut-semut tersebut sangat berbahaya, karena akan mengerumuni telur dan mengigit indukan Burung Kenari yang sedang mengerami telur. Apabila hal ini tidak diperhatikan akibatnya bisa fatal. Indukan kenari bisa saja mati, karena serangan semut-semut tersebut. 

Merawat Indukan Kenari dengan Baik

Ketika proses pengeraman telur berlangsung, indukan kenari perlu dirawat dengan baik. Buatlah indukan kenari selalu berada dalam kondisi nyaman. Dan selama dua minggu pengeraman tersebut, ada hal-hal yang perlu Anda perhatikan, yaitu:

Pertama, hindari menggunakan wadah air minum yang besar. Hal ini agar indukan kenari tidak sering-sering mandi. Karena jika indukan sering-sering mandi, maka tubuhnya akan basah, lembab dan dingin. Ketika tubuh indukan Kenari basah, lembab, dan dingin, akan memperkecil peluang keberhasilan penetasan telur.

Kedua, jauhkan kandang dari berbagai predator berbahaya, seperti kucing, tikus, semut, dan berbagai hewan predator lainnya. Ketiga, jauhkan sangkar burung dari ventilasi atau jendela yang terkena hembusan angin secara langsung. Hal ini karena, jika angin terkena hembusan angin yang berlebihan akan membuat Burung Kenari tidak sehat.

 Keempat, jangan menjemur kenari ketika proses pengeraman telur sedang berlangsung. Hal ini karena, ketika proses pengeraman induk kenari sedikit makan dan minum. Sehingga apabila Kenari di jemur akan membuatnya dehidrasi dan beresiko tinggi mengalami kematian. 

Itulah beberapa tips cara merawat burung kenari yang sedang mengerami telur yang bisa bibitkrotomurah.blogspot.co.id bagikan. Semoga artikel ini bermanfaat..!!!!

continue reading Cara Merawat Burung Kenari yang Sedang Mengerami Telur

Tuesday, 29 December 2015

Cara Meloloh Anakan Murai Batu Umur 15-39 Hari

Anakan Burung Murai Batu pada dasarnya sama dengan anakan burung kicauan lainnya. Ia tidak bisa makan dan juga mandi sendiri. Selain itu ada waktu dimana seekor anakan burung akan mengalami proses kritis. 

Waktu yang dimaksud ialah ketika anakan sudah berumur 1-7 hari, sehingga pada waktu-waktu tersebut Anda tidak bisa melakukan pemanenan. Sebaliknya, Anda harus dengan teliti, hati-hati dan cermat dalam melakukan perawatan agar anakan tidak mati. Jika salah sedikit saja, akibatnya bisa fatal, anakan bisa cacat bahkan mati.


Setelah waktu kritis usai, maka pada usia 8-14 hari, Anda bisa melakukan pemanenan dan memberikan makan anakan dengan Voer. Setelah itu, yakni ketika anakan berumur 15-39 Anda bisa memberi makan dengan cara melolohnya. Pertanyaanya, bagaimana cara meloloh anakan murai batu umur 15-39 hari yang benar? Berikut ini adalah cara memberikan makanan atau meloloh Burung Murai Batu kesayangan ketika berumur 15-39 hari. Yaitu:

  1. Untuk Murai Batu umur 15-39 hari, makanan yang paling baik adalah Voer dan Kroto. Maka dari itu Anda bisa memberikan makan atau meloloh burung kesayangan Anda dengan Voer dan Kroto.
  2. Ketika anakan Burung Murai Batu memasuki umur 8-14 hari perbandingan Kroto dan Voer nya adalah 30:70 persen, dan ketika anakan Burung Murai Batu memasuki usia 15 hari perbandingan antara Kroto dan Voer-Nya adalah 50 % : 50 %.
  3. Karena anakan Burung Murai Batu belum bisa mengunyah dengan baik, maka Anda harus menghaluskan Voer terlebih dahulu, kemudian sedu dengan air hangat dan campurkan dengan Kroto.   
  4. Sebaiknya beri rentang waktu pemberian pakan atau pelolohan. Sebaiknya ketika meloloh anakan Murai Batu dilakukan pada waktu pagi yakni sekitar jam 06.00 pagi dan sore hari sekitar jam 18.00.
  5. Ketika anakan Murai Batu memasuki umur 20 hari, umumnya sudah bisa makan sendiri, bahkan ia sudah bisa memakan Voer kering.
  6. Setelah anakan Burung Murai Batu sudah memasuki umur 25 hari, Anda sudah bisa memberikan pakan EF, seperti Jangkrik, Ulat Kandang/ Ulat Hongkong dan lain sebagainya.
  7. Ketika memberikan pakan Jangkrik, sebaiknya jangan menggunakan lidi. Sebab jika Anda meloloh dengan menggunakan lidi, anakan Murai Batu akan menjadi manja, dan hal ini akan berimbas pada proses pembesaran nantinya.
  8. Ketika anakan Murai Batu sudah berumur 30 hari, biasanya sudah bisa mandi sendiri. Selain itu, pisahkan antara satu anakan dengan anakan lainnya. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya karakter fhigther yang ia miliki.

Demikian delapan cara melolohkan anakan Murai Batu umur 15-39 hari yang benar. Selain delapan cara tersebut, sebenarnya masih banyak cara-cara lain yang bisa Anda lakukan. Selebihnya, agar proses perawatan anakan Murai Batu berhasil, selalu perhatikan kebersihan sangkar. Hal ini karena kandang atau sangkar kotor mudah dihinggapi bakteri dan berbagai penyakit berbahaya yang sewaktu-waktu bisa menyerang burung kesayangan Anda

continue reading Cara Meloloh Anakan Murai Batu Umur 15-39 Hari

Cara Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Bulunya Sendiri


Kali ini bibit krotomurah.blogspot.com akan sedikit berbagai tips tentang Cara Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Buluny Sendiri. Perlu diketahui bahwa biasanya Murai Batu mencabuti bulunya mulai dari bulu ekor, kemudian dilanjutkan pada bulu-bulu lainnya, seperti bulu dada, bulu paha, serta sayap.

Jika Anda adalah seorang Breeder tidak segera menangani kondisi ini, maka bulu-bulu Murai Batu kesayangan Anda akan rusak parah. Ketika bulu-bulu Murai Batu sudah rusak parah, maka ia membutuhka waktu yang cukup lama untuk membuat bulunya seindah seperti semula. 

Untuk itu, ketika Burung Murai Batu kesayangan Anda terlihat mencabuti bulu-bulunya, segeralah lakukan penanganan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiku kerusakan bulu pada Burung Murai Batu Kesayangan Anda. 

Cara Untuk Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Bulunya Sendiri

Sebelum artikel ini membahas pokok permasalahan, yakni Murai Batu mencabuti bulunya sendiri, ada baiknya Anda mengetahui sebab-sebab mengapa Burung Murai Batu mencabuti bulunya. Hal ini penting, agar Anda tahu dan memahami bagaimana tindakan pencegahan yang harus Anda lakukan. 
Adapun sebab-sebab  Burung Murai Batu mencabuti bulunya adalah sebagai berikut:

  1. Terkontaminasi oleh kutu dan bakteri.
  2. Burung mengalami over birahi.
  3. Burung menderita penyakit yang serius.
  4. Burung mengalami penurunan mental.
  5. Burung mengalami malnutrisi.


Lima hal di atas merupakan penyebab utama mengapa Murai Batu mencabuti bulunya. Lantas bagaimana cara mengatasi Murai Batu yang mencabuti bulunya sendiri. Berikit ini adalah cara-cara yang sering digunakan oleh ara Breender.
  1. Kurangi pemberian makan Jangkrik sebanyak 1/3 bagian. Apabila Anda biasanya memberi makan 6 jangkring per-hari, pada saat penyembuhan Murai Batu mencabuti bulunya, maka Anda bisa memberinya 4 ekor saja per hari. 
  2. Hindari memberi makan EF dalam proses penyembuhan. Dalam hal ini Anda bisa menggunakan Voer dan Jangkrik saja. 
  3. Hentikan terlebih dahulu proses pemasteran, pemandian dan penjemuran ketika dalam proses penyembuhan.
  4. Agar proses penyembuhan berjalan dengan lancar, gantung sangkar burung di tempat khusus dan jauh dari keramaian.
  5. Ketika menggantung sangkar burung tidak usah menggunakan kerudung. Namun demikian, Anda harus memastikan bahwa tempat tersebut aman dan terhindar dari racun, polusi udaha dan juga gangguan-gangguan lainnya. 

Lima hal di atas merupakan cara mengatasi Murai Batu yang mencabuti bulunya sendiri yang bisa Anda lakukan. Namun, demikian dalam proses penyembuhan Anda dituntut untuk sabar. Hal ini karena, proses penyembuhan ini membutuhkan waktu yang cukup lama. Selebihnya, ketika proses ini berhasil biasanya ditandai dengan kondisi Murai Batu mabung. 

continue reading Cara Mengatasi Murai Batu yang Mencabuti Bulunya Sendiri