Jangkrik termasuk bangsa Orthoptera, suku Gryllidae. Di Indonesia tercatat kurang lebih ada 123 jenis Jangkrik. Dari hasil identifikasi pada Jangkrik yang dibudidayakan untuk pakan burung dan ikan ditemukan jenis Gryllus tescaceus Walk dan Gryllus mitratus. Sosok keduanya memang mirip. Perbedaannya, G. mitratus lebih kecil dibanding G. testaceus. Pada pinggir sayap punggung G. mitratus terdapat garis putih. Sementara punggung G. testaceus polos. Selain itu, ovipositor G. mitratus lebih pendek dibanding G. testaceus. Perilaku G. testaceus lebih agresif dibanding G. mitratus yang tampil tenang.
Habitat Jangkrik
Kesehariannya umumnya hidup di luar rumah, walau kadang-kadang juga masuk ke dalam rumah. Di alam aslinya jangkrik hidup aktif di malam hari. Kcgiatan makan, mengerik, dan kawin dilakukan malam hari. Oleh karena itu, lingkungan budidaya jangkrik dibuat gelap agar jangkrik bisa terus melakukan aktivitas. Pada siang hari jangkrik mencari perlindungan di lorong/lubang di tanah atau lorong di bawah batu, di bawah tumpukan material, seperti genteng, kayu, dan lain-lain. Selain itu, dapat hidup pada tumpukan sampah sayuran, tumpukan sampah tumbuhan, atau serasah.
Makanan Jangkrik
Makanan jangkrik di alam bermacam-macam. Umumnya sebagai pemakan tumbuhan, seperti krokot, dan tanaman pertanian, seperti tanaman sayuran dan palawija. Jangkrik lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti daun dan pucuk tanaman.
Siklus Hidup Jangkrik
Lama siklus hidup jangkrik bervariasi menurut jenisnya. Untuk semua jenis, umur jantan lebih pendek dibanding betinanya. Sebagai gambaran umur dewasa jantan jenis Gryllus mitratus hanya 78 hari, sedang betina dewasanya dapat mencapai umur 105 hari.
Ukuran Tubuh Jangkrik
Ukuran tubuhnya selain ditentukan oleh jenis juga ditentukan oleh jenis kelaminnya. Jangkrik betina ukuran tubuhnya lebih panjang dibanding jantannya. Perbedaan sosok jantan dan betina mulai bisa dikenali pada nimfa IV. Di saat ini ovipositor pada betina mulai keluar. Ovipositor adalah alat yang bentuknya seperti lidi yang keluar dari bagian belakang tubuh (abdomen belakang) betina. Panjangnya 14-25 mm, tergantung jenisnya. Pada jangkrik atau ordo Orthoptera umumnya mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu dalam siklus hidupnya dimulai dari telur kemudian menjadi nimfa (serangga muda) dan selanjutnya menjadi imago atau dewasa.