Saturday 12 December 2015

Jenis-Jenis Jangkrik Budiaya

foto-jangkrik, bisnis jangkrik, bisnis ternak jangkrik, cara bisnis jangkrik, peluang bisnis jangkrik, bisnis budidaya jangkrik, kandang ternak jangkrik

Jangkrik termasuk bangsa Orthoptera, suku Gryllidae. Di Indonesia tercatat kurang lebih ada 123 jenis Jangkrik. Dari hasil identifikasi pada Jangkrik yang dibudidayakan untuk pakan burung dan ikan ditemukan jenis Gryllus tescaceus Walk dan Gryllus mitratus. Sosok keduanya memang mirip. Perbedaannya, G. mitratus lebih kecil dibanding G. testaceus. Pada pinggir sayap punggung G. mitratus terdapat garis putih. Sementara punggung G. testaceus polos. Selain itu, ovipositor G. mitratus lebih pendek dibanding G. testaceus. Perilaku G. testaceus lebih agresif dibanding G. mitratus yang tampil tenang. 

Habitat Jangkrik

Kesehariannya umumnya hidup di luar rumah, walau kadang-kadang juga masuk ke dalam rumah. Di alam aslinya jangkrik hidup aktif di malam hari. Kcgiatan makan, mengerik, dan kawin dilakukan malam hari. Oleh karena itu, lingkungan budidaya jangkrik dibuat gelap agar jangkrik bisa terus melakukan aktivitas. Pada siang hari jangkrik mencari perlindungan di lorong/lubang di tanah atau lorong di bawah batu, di bawah tumpukan material, seperti genteng, kayu, dan lain-lain. Selain itu, dapat hidup pada tumpukan sampah sayuran, tumpukan sampah tumbuhan, atau serasah. 

Makanan Jangkrik

Makanan jangkrik di alam bermacam-macam. Umumnya sebagai pemakan tumbuhan, seperti krokot, dan tanaman pertanian, seperti tanaman sayuran dan palawija. Jangkrik lebih menyukai bagian tanaman yang muda, seperti daun dan pucuk tanaman. 

Siklus Hidup Jangkrik

Lama siklus hidup jangkrik bervariasi menurut jenisnya. Untuk semua jenis, umur jantan lebih pendek dibanding betinanya. Sebagai gambaran umur dewasa jantan jenis Gryllus mitratus hanya 78 hari, sedang betina dewasanya dapat mencapai umur 105 hari.

Ukuran Tubuh Jangkrik 

Ukuran tubuhnya selain ditentukan oleh jenis juga ditentukan oleh jenis kelaminnya. Jangkrik betina ukuran tubuhnya lebih panjang dibanding jantannya. Perbedaan sosok jantan dan betina mulai bisa dikenali pada nimfa IV. Di saat ini ovipositor pada betina mulai keluar. Ovipositor adalah alat yang bentuknya seperti lidi yang keluar dari bagian belakang tubuh (abdomen belakang) betina. Panjangnya 14-25 mm, tergantung jenisnya. Pada jangkrik atau ordo Orthoptera umumnya mengalami metamorfosis tidak sempurna, yaitu dalam siklus hidupnya dimulai dari telur kemudian menjadi nimfa (serangga muda) dan selanjutnya menjadi imago atau dewasa. 
continue reading Jenis-Jenis Jangkrik Budiaya

Peluang Usaha Budidaya Jangkrik dan Pemasaranya

usaha-jangkrik-usaha-ternak-jangkrik-cara-usaha-jangkrik

Semakin tingginya permintaan Jangkrik di pasaran saat ini telah membuka peluang baru bagi kita semua untuk menekuni usaha budidaya Jangkrik. Apalagi, dari tingginya permintaan Jangkrik di pasaran tidak diimbangi dengan ketersediaan Jangkrik. Dalam artian stok Jangkrik di pasar selalu kurang. 

Tingginya permintaan Jangkrik dipasaran ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah semakin meningkatnya penggemar burung kicauan, banyaknya pemelihara ikan hias, dan juga banyaknya pelaku usaha budidaya ikan, seperti budidaya Ikan Lele, Ikan Patin, Ikan Gurame dan Ikan Nila.

Perlu diketahui bahwa untuk burung kicauan per harinya perlu diberi makan 1–2 ekor Jangkrik. Sedangkan untuk ikan hias, seperti Ikan Arwana sedikitnya membutuhkan 10 ekor Jangkrik per harinya. Padahal, ada ratusan bahkan ribuan Ikan Arwana dan burung kicauan yang dipelihara di negeri ini. Sehingga kebutuhan Jangkrik setiap harinya bisa jutaan ekor. Ditambah untuk kebutuhan ekspor, semuanya baru terpenuhi 4%. Jadi masih banyak peluang untuk menerjuni usaha budidaya atau ternak Jangkrik ini. 

Seperti telah disinggung di atas bahwa Jangkrik juga menjadi komuditi eskpor. Dibeberapa negara, Jangkrik digunakan sebagai bahan kosmetik. Salah satu negara importir Jangkrik dari Indonesia adalah Singapura. Bahkan belakangan ini, exspor Jangkrik sudah merambah ke Amerika dan Eropa.

Singapura sendiri sampai saat ini meminta pasokan Jangkrik dari Indonesia sekitar 100 ribu ekor per-hari. Namun, dari jumlah tersebut tidak seluruhnya terpenuhi. Menurut Hj. Lis Mulyono, seorang eksportir yang juga peternak Jangkrik asal Desa Ngangkrik, Triharjo, Sleman, Yogyakarta, volume ekspor Jangkrik hanya sekitar 40 ribu ekor per-minggu. Dapat dibayangkan kekurangan pasokan untuk Singapura sendiri sekitar 660 ribu ekor per-minggu. 

Harga Jangkrik di pasar dalam negeri dan mancanegara memang sangat jauh berbeda. Harga Jangkrik clondo dipasar burung sekitar Yogyakarta dan Solo Rp. 75,00/ekor, Semarang Rp. 85,00/ekor dan Jakarta Rp. 125,00/ekor. Untuk harga Jangkrik indukan Rp.500,00–750,00/ekor. Jangkrik untuk aduan biasa dijual dengan harga sekitar Rp. 250,00–500,00/ekor. Selain Clondo, telur Jangkrik pun diminati pembeli dengan harga yang dapat mencapai Rp. 15.000 per-sendok makan, atau sekitar 200–300 ribu per kilogram.

Untuk pasar ekspor sendiri, harga Jangkrik sangat mahal. Tercatat harga Jangkrik clondo di pasar Singapura mencapai Rp. 1.000/ ekor. Sementara di Amerika dan Eropa mencapai 0,2 US$ atau sekitar Rp. 2.000. ekor dengan asumsi kurs Dollar sebesar Rp.10.00.

Dengan memperhatikan kebutuhan Jangkrik yang sangat banyak dan harga yang cukup menggiurkan, bukan tidak mungkin Jangkrik akan semakin diminati untuk diternakkan. Bahkan jumlah kebutuhan Jangkrik setiap tahunnya semakin meningkat. Untuk itu dapat dikatakan pasar Jangkrik untuk beberapa tahun ke depan tidak akan surut, sehingga rupiah demi rupiah dapat diraup hanya dengan beternak binatang malam ini. 

Dengan modal yang tidak terlalu besar, usaha peternakan ini sangat tepat dikelola oleh pemodal kecil. Di Yogyakarta, Solo, Bandung dan Jakarta, sudah terbentuk koperasi Jangkrik yang diberi nama KOPPJI (Koperasi Peternak dan Pedagang Jangkrik Indonesia). Sebagai peternak kita bisa bergabung dengan koperasi ini untuk memasarkan hasil panen dan juga membantu mengatasi kendala yang dihadapi. Untuk kesuksesan usaha, kualitas produk harus tetap dijaga, bahkan ditingkatkan agar dapat menembus pasar ekspor yang baru terjaga sebagian kecil saja.

continue reading Peluang Usaha Budidaya Jangkrik dan Pemasaranya

Untung Ratusan Juta dari Budidaya Jangkrik

makanan-jangkrik-budidaya-jangkrik-pakan-jangkrik-gambar-jangkrik

Alam Indonesia memang kaya akan keragaman hayati. Untuk menggali dan mengembangkan kekayaan alam ini diperlukan tangan-tangan kreati agar berpotensi cukup besar. Ribuan jenis flora dan fauna di Indonesia pada hakikatnya memiliki nilai ekonomi cukup tinggi jika dibudidayakan secara tepat. 

Salah satu kekayaan alam Indonesia yang dapat dibudidayakan adalah Jangkrik. Di Indonesia terdapat kurang lebih 132 jenis Jangkrik. Di antara jenis-jenis Jangkrik itu adalah Gryllus Testaceus dan Gryllus Mitratus yang sekarang banyak dibudidayakan. Jangkrik yang hidup di semak-semak dan rerumputan pekarangan atau kebun sekitar rumah kita merupakan jenis Jangkrik yang paling potensial untuk dibudidayakan. Jangkrik ini memiliki siklus hidup nimfa hingga dewasanya sekitar 160 hari untuk betinanya dan 90 hari untuk pejantan.

Setiap indukan Jangkrik mampu menghasilkan lebih dari 500 butir telur. Binatang yang selalu menghiasi malam dengan suara khasnya ini memiliki nilai ekonomi tinggi karena bisa dijadikan sebagai pakan ternak, seperti burung kicau dan ikan arwana. Bahkan zat-zat yang terkandung di dalam tubuh jangkrik disinyalir oleh para ahli dapat dijadikan sebagai bahan untuk pembuatan kosmetik. 

Sebenarnya beternak Jangkrik sudah digeluti oleh masyarakat sejak beberapa tahun silam. Ketika itu, permintaan Jangkrik memang baru sedikit karena penggemar burung kicauan tidak sebanyak saat ini. Terlebih, ketika itu banyak penggemar burung kicauan yang belum mengetahui manfaat Jangkrik bagi burung peliharaannya. Jadi sebagian kebutuhan Jangkrik masih dapat diperoleh dari alam. 

Seiring dengan banyaknya para pemburu jangkrik dan akibat buruk pestisida, populasi Jangkrik di alam menurun draktis, sehingga semakin sulit mencari Jangkrik di alam. Bahkan, dengan semakin maraknya perlombaan burung kicauan dan semakin banyaknya penggemar burung yang mengetahui khasiat Jangkrik maka semakin sulit Jangkrik dijumpai di pasaran. Akibatnya banyak bermunculan pelaku budidaya atau peternak Jangkrik. Meskipun jumlah peternak Jangkrik semakin banyak, tetap saja kebutuhan Jangkrik sebagai pakan burung kicauan belum mampu dipenuhi.

baca juga: cara budidaya ikan lele untuk pemula


Berdasarkan hasil pengamatan terbukti bahwa Jangkrik sangat potensial untuk pakan burung kicauan, seperti Poksay, Kacer, Heambie, Jalak, Murai dan berbagai jenis burung kicauan lainnya. Dengan makanan ini burung kicauan akan semakin rajin untuk memperdengarkan suara merdunya. Bagi para penggemar burung kicauan, keberadaan Jangkrik menjadi peluang untuk menjadikan hewan kesayangannya menang dalam perlombaan.

Selain sebagai pakan burung, Jangkrik juga dapat dijadikan pakan Ikan Arwana. Dari hasil pengalaman ternyata dengan mengonsumsi Jangkrik maka warna tubuh ikan arwana akan semakin cemerlang. Tentu saja hal ini sangat disukai oleh pemelihara Ikan Arwana sebagai hiasan akuarium di dalam rumah. 

Untuk pakan Udang dan Lele, jangkrik tidak diberikan dalam bentuk segar, tetapi dalam bentuk tepung. Berdasarkan pengalaman beberapa pelaku budidaya lele dan udang, setelah diberikan tepung Jangkrik, pertumbuhan Udang dan Lele berkembang pesat.

Jika kita menengkok kembali ke belakang, yakni sekitar tahun 1998, budidaya atau ternak Jangkrik menjadi primadona untuk meraup keuntungan. Dari pengalaman peternak Jangkrik menyebutkan bahwa keuntungan yang diperoleh tidak kurang dari 99% per periode pemeliharaan. Seorang peternak yang membudidayakan 120 kotak Jangkrik dapat meraup keuntungan sekitar Rp. 5.000.00 per-bulan. 

Selain keuntungan yang diperoleh sangat besar, waktu yang dibutuhkan untuk budidaya Jangkrik relatif singkat. Perawatannya pun juga sangat mudah dan tidak memerlukan waktu khusus, karena dapat dijadikan sebagai usaha sampilan atau usaha rumahan. Modal yang dibutuhkan juga tidak terlalu besar, serta lahan usahanya pun tidak terlalu luas. 

continue reading Untung Ratusan Juta dari Budidaya Jangkrik

Tuesday 8 December 2015

Masa Panen dan Cara Memanen Kroto

gambar kroto, cara memanen kroto, toples budidaya kroto

Masa panen adalah waktu yang selalu ditunggu-tunggu oleh setiap pelaku budidaya, entah itu budidaya sayuran, budidaya ikan, perkebunan dan lain sebagainya. Begitu juga halnya dalam budidaya kroto. Waktu panen adalah waktu yang paling dinanti-nantikan oleh pelaku usaha budidaya kroto. Nah, dalam artikel ini, kami akan membahas mengenai masa panen kroto dan cara memanen kroto.

Masa Panen Kroto
Kapan kroto bisa dipanen? Dan berapa kali kroto bisa dipanen dalam satu bulan? Itulah pertannyaan yang seringkali muncul dalam benak pelaku budidaya kroto, terutama bagi mereka yang baru memulai budidaya kroto. 

Perlu diketahui bahwa, untuk menghasilkan kroto semut rangrang membutuhkan waktu yang cukup lama. Dalam memproduksi kroto, mulai dari sebutir pasir sampai menjadi sebutir beras, semut rangrang membutuhkan waktu kurang lebih 15 sampai dengan 20 hari. Itu artinya kroto siap atau bisa dipanen setiap 15 atau 20 hari sekali, dan dalam satu bulan kroto bisa dipanen sebanyak 1 sampai dua kali, tergantung kualitas semut rangrang yang memproduksi kroto. Jika kualitas semut rangrang sangat baik dan cepat bertelur, maka pemanenan bisa dilakukan dua kali. Tetapi jika kualitas semut rangrang kurang baik, ada baiknya pemanenan dilakukan satu kali dalam satu bulan. 

Keterangan: (Untuk melihat kualitas semut rangrang akan disajikan dalam pembahasan tersendiri).
Bagi pelaku budidaya kroto yang menggunakan media toples, maka pemanenan bisa dilakukan ketika dinding toples sudah dipenuhi dengan kroto. Itulah salah satu manfaat budidaya kroto menggunakan media toples atau wadah yang transparan. Karena kita bisa melihat, kapan saatnya kroto harus dipanen dan kapan waktunya untuk meningkatkan perkembangbiakan semut rangrang.

Yang menjadi pertannyaan sekarang adalah bagaimana caranya agar kita bisa memanen kroto setiap hari? Untuk bisa memanen kroto setiap hari, setidaknya kita harus memiliki kurang lebih 350 toples ukuran 1 liter atau 2 liter. Dengan asumsi 300 toples sebagai adalah bibit kroto siap panen dan 50 toples sisanya dijadikan alternatif apabila di antara yang 300 toples tersebut tidak memenuhi standar untuk dipanen.

Adapun kalkulasi untuk memanen kroto setiap hari adalah sebagai berikit; setiap hari panen 10 toples selam 30 hari secara bergantian. Umumnya, 1 liter toples menghasilkan 1 ons kroto, maka jika dapat memanen 10 toples, kita dapat menghasilkan 1 kilogram kroto bersih dengan harga kisaran 180 ribu rupiah sampai 200 ribu rupiah tergantung harga kroto di kota Anda semua karena harga kroto tiap kota berbeda-beda.

Cara Memanen Kroto
Untuk memanen kroto, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menyiapkan peralatan. Adapun peralatan yang digunakan untuk memanen kroto antara lain; 
  • Ember, 
  • Plastik, 
  • Kawan streamin, 
  • Sarung tangan plastik, 
  • Kanji atau tepung beras jika diperlukan

Setelah semu peralatan disipakan, langkah selanjutny, yaitu:
  • Letakkan kawat streamin di atas ember, 
  • Ambillah semut rangrang siap panen yang ada di rak, 
  • Goyang-goyang toples di atas kawan streamin, hingga kroto rontoh dan semut menempel pada kawat.
  • Jika kroto dirasa sudah keluar semua, letakkan toples semut rangrang ke tempat semula.

Keterangan:

Umunya dalam waktu 2-3 jam sarang tersebut akan kembali dibangun oleh semut rang-rang. Dalam masa membangun sarang tersebut usahakan jangan sesekali mengoyang atau menyentuh toples agar semut tidak pindah dan enggan membangun sarangnya kembali. 

continue reading Masa Panen dan Cara Memanen Kroto

Cara Budidaya Kroto Menggunakan Media Tanaman

Budidaya kroto media tanaman merupakan salah satu cara budidaya semut rangrang yang menggabungkan atau memadukan unsur alam dan juga campur tangan manusia. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa habitat asli semut rangrang adalah alam liar. Namun, bagi para pelaku budidaya kroto, untuk mempermudah pembudidayaan, maka dilakukan berbagai cara budidaya kroto, seperti budidaya kroto menggunakan media paralon, bambu, kardus, toples dan lain sebagainya. 
gambar-sarang-semut-rangrang-gambar-sarang-kroto-foto-sarang-semut-rangrang

Sedikit berbeda dengan teknik budidaya kroto yang sudah banyak dikembangkan, dalam artikel kali ini, kami akan membahas mengenai cara budidaya kroto menggunakan media tanaman

Dalam budidaya kroto media tanaman ini, Anda bisa memanfaatkan lingkungan pekarangan atau kebun yang ada di sekitar rumah Anda. Langkah-langkah budidaya kroto media tanaman ini, yaitu;
Menyiapkan pekarangan atau kebun. Ada baiknya, pepohonan yang ada di pekarangan tidak terlalu tinggi dan rindang, agar dalam proses pemanenan tidak terlalu susah. Jauh lebih baik apabila pepohonan yang ada adalah pohon-pohon buah seperti Buah Mangga, Rambutan, Jambu dan lain sebagainya. 

Selain pohon yang memiliki buah, tanaman yang baik untuk budidaya kroto media tanaman adalah pohon yang rentan terhadap serangan hama, seperti hama ulat, walang sangit, kepik, kutu perisai, dan serangga kecil lainnya. Hal ini bertujuan agar semut rang-rang mendapat makanan secara alami. Setelah makanan tentu semut rang-rang juga membutuhkan minuman. Biasanya minuman akan diperoleh dari nektar bunga atau menghisap kandungan air pada daun.

continue reading Cara Budidaya Kroto Menggunakan Media Tanaman

Manfaat Air Gula Segar untuk Semut Rangrang

gula-pasir-gambar-pasir-minuman-semut-rangrang-suplemen-semut-rangrang-makanan-semut-rangrang

Apa manfaat air gula segar untuk semut rangrang? Perlu diketahui bahwa air gula bagi semut rangrang ibarat susu bagi manusia. Budidaya semut rangrang tanpa gula, sudah dapat dipastikan tidak akan berhasil. Tanpa air gula semut rangrang tidak akan berkembang dengan baik. Air gula merupakan suplemen yang paling efektif untuk perkembangbiakan semut rangrang.

Namun demikian, tidak semua air gula bisa mendatangkan manfaat bagi semut rangrang. Untuk itu, Anda harus memperhatikan air gula yang akan Anda berikan pada semut rangrang kesayangan Anda. Jangan sekali-kali memberi air gula basi pada semut rangrang, karena hal itu akan berakibat fatal. Berilah selalu air gula segar jika ingin semut rangrang Anda berkembang dengan baik dan menghasilkan kroto yang berkualitas. 

Untuk penggantian air gula itu sendiri, paling tidak harus dilakukan tiga hari sekali. Jangan lebih dari itu, karena air gula sudah basi. Untuk itu, sesuaikan porsi air gula dengan kebutuhan semut rangrang. Jangan terlalu berlebihan dalam memberikan air gula, karena itu pemborosan dan menambah beban biaya budidaya. 

Selain itu, perhatikan kebersihan wadah atau tempat air gula tersebut. Usahakan wadah selalu bersih dan terbebas dari bahan-bahan kimia. Apabila Anda hendak memberikan air gula, tetapi di dalam wadah masih ada sisa air gula yang telah digunakan hendaknya dibersihkan terlebih dahulu dengan air bersih. Jangan gunakan sabun cuci, diterjen dan lain sebagainya. Gunakanlah bahan-bahan alami untuk membersihkan wadah tersebut. Anda bisa menggunakan daun jambu dan lain sebagainya. Hal ini untuk menghindari adanya kandungan bahan kimia dalam wadah. 

Jika wadah bersih dan terbebas dari kandungan bahan kimia, serta air gula yang Anda berikan adalah air gula segar, maka semut rangrang akan senang meminum air gula yang Anda berikan. Hal itu tentu menjadi daya tawar sendiri, dan juga dapat menunjang perkembangbiakan semut rangrang. Jika semut rangrang berkembangbiak dengan baik, tentu kroto yang dihasilkan pun juga baik.

Demikian, artikel tentang manfaat air gula segar untuk semut rangrang. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Salam sukses dan tetap semangat. Terimakasih. 

continue reading Manfaat Air Gula Segar untuk Semut Rangrang

Bagaimana Cara Memasarkan Hasil Budidaya Kroto


Setelah berjibaku selama berbulan-bulan untuk menekuni usaha budidaya kroto, kali ini kami akan berbagi tips atau cara memasarkan hasil budidaya kroto. Hal ini karena, banyaknya pertanyaan yang muncul terkait dengan cara memasarkan hasil budidaya kroto yang dilontarkan oleh para pelaku budidaya kroto itu sendiri. 

Mengingat masih banyaknya pelaku budidaya kroto yang kebingungan untuk menjual hasil budidaya kroto, maka artikel ini secara khusus akan membahas mengenai cara memasarkan atau menjual hasil budidaya kroto. 

Setidaknya ada dua cara yang bisa digunakan untuk memasarkan hasil produksi budidaya kroto. Cara ini sering kami sebut sebagai pemasaran tradisional dan modern. Pemasaran hasil budidaya kroto dengan cara tradisional ialah dengan cara mendatangai para penjual pakan burung yang ada di daerah sekitar Anda. Tawarkan hasil budidaya kroto Anda kepada mereka, dan sebisa mungkin yakinkan kepada mereka bahwa Anda bisa memberi setok kroto seberapapun yang mereka minta. 

Selain menawarkan pada toko-toko penjual pakan burung, Anda juga bisa menjualnya secara mandiri dengan cara menawarkan hasil produksi budidaya kroto Anda pada para penggemar burung kicauan atau orang-orang yang memiliki hobi memancing, yang ada disekitar Anda. 

Cara kedua, atau yang biasa kita sebut dengan cara modern adalah memasarkan hasil budidaya kroto dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi ini, kita bisa menjangkau para konsumen tanpa memikirkan jarak dan waktu. Artinya, dimanapun dan kapan pun kita berada, kita tetap bisa memasarkan hasil budidaya kroto kita, baik itu pada para tengkulak, penghobi burung, penghobi mancing dan lain sebagainya.


Untuk memasarkan hasil budidaya kroto dengan memanfaatkan teknologi informasi ini bisa Anda lakukan dengan berbagai cara. Anda bisa menjualnya diberbagai platfom penjualan atau toko-toko online yang sudah banyak beredar di internet, seperti http://berniaga.com, http://olx.co.id, http://tokopedia.com, http://kaskus.co.id, memanfaatkan fanspag Facebook dan lain sebagainya. Anda juga bisa memanfaatkan kencanggihan fitur-fitur handphone saat ini, seperti Blackberry Massanger, Yahoo Massangger, bisa juga dengan memanfaatkan sosial media, seperti twitter, Path, Facebook, dan lain sebagainya. Atau, jika Anda memiliki cukup dana atau modal, Anda bisa belajar tentang internet marketing pada beberapa pakar internet marketing yang bisa Anda cari di Internet.

Demikian, cara memasarkan hasil budidaya kroto yang bisa kami bagikan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Terimakasih, dan selama berwirausaha. Semoga sukses dan selalu diberkati oleh Tuhan Yang Maha Esa. Aminn. 

continue reading Bagaimana Cara Memasarkan Hasil Budidaya Kroto

2 Cara Agar Semut Rangrang Tidak Membuat Sarang di Luar Koloni


Ketika menekuni budidaya kroto, kita seringkali menemukan semut rangrang yang membuat sarang di luar tempat (toples) koloninya. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah ketika semut rangrang membuat sarang di luar toples itu bermasalah?

Sejauh pengamatan kami, semut rangrang memang kerap membuat sarang di luar koloni utamanya. Hal ini terjadi karena berbagai faktor, antara lain; 

  • Jarak antara satu toples dengan toples lainnya terlalu dekat.
  • Tempat pakan atau minum terlalu dekat dengan toples koloni utama. 

Pada prinsipnya semut rangrang lebih senang berdekatan dengan sumber makanan. Maka dari itu, jika sumber makanan (wadah/ tempat pakan) atau minum terlalu dekat, maka mereka akan berlomba-lomba untuk mendekati sumber makanan tersebut dan akhirnya membuat sarang disekitar sumber makanan. 

Apabila Anda menemukan semut rangrang membuat sarang di luar toples sebenarnya itu bukanlah masalah. Akan tetapi ketika semut rangrang membuat sarang di luar toples, kita akan kerepotan ketika akan memindahkan toples. Sebab, kita harus membersihkan sarangnya terlebih dahulu agar lebih bersih dan rapi.

Lantas, bagaimana caranya agar semut rangrang tidak membuat sarang di luar toples? Ada beberapa langkah praktis yang bisa Anda lakukan. Diantaranya, yaitu memberi jarak atara satu toples dengan toples lainnya. Usahakan jarak antara satu toples dengan toples lainnya sekitar 10 sentimeter. Hal ini bertujuan agar semut rangrang tidak mengelompok dalam satu titik dan membuat sarang di luar toples koloni.

Cara yang kedua agar semut rangrang tidak membuat sarang di luar toples yaitu, usahakan jarak tempat makanan dan minuman semut rangrang agak berjauhan dengan toples yang menjadi sarang semut rangrang. 

Demikian dua cara agar semut rangrang tidak membuat sarang di luar toples koloni. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Terimakasih, Salam; http://bibitkrotomurah.blogspot.com

continue reading 2 Cara Agar Semut Rangrang Tidak Membuat Sarang di Luar Koloni

Cara Mengatasi Hama dalam Budidaya Kroto


Setiap usaha budidaya maupun peternakan, tentu tidak bisa dilepaskan dari yang namanya hama, dan berbagai kendala yang menyertainya. Begitu juga halnya dengan budi daya kroto. Di mana hama dalam budi daya semut rangrang atau budi daya kroto menjadi momok mengerikan dan yang paling ditakuti oleh setiap pelaku budi daya kroto, baik itu pelaku budi daya kroto pemula maupun mereka yang sudah banyak makan asam garam dalam menekuni usaha budi daya kroto. 

Hama yang sering muncul dalam budi daya kroto atau semut rangrang, diantaranya adalah kedatangan hewan pemangsa, seperti cicak, tokok dan berbagai hewan melata lainnya. Beberapa waktu lalu, di daerah yogyakarta, tepatnya di kota perak (Kota Gede), mengeluhkan bahwa ada cicak yang memangsa semut rangrangnya. 

Menurut penuturannya, cicak masuk ke rak melalui dinding yang letaknya sangat berdekatan dengan rak. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka ada baiknya, ketika membuat rak untuk budi daya kroto, sebaiknya letakkan rak jauh dari dinding. Tujuannya jelas, agar hewan-hewan pemangsa seperti cicak atau tokek tidak bisa masuk ke dalam rak. 

Selain cicak dan tokek, tikus juga bisa menjadi hama yang bisa mengagalkan budi daya kroto. Meskipun tikus tidak memangsa semut rangrang, tetapi jika tikus berhasil masuk ke dalam rak, maka ia akan merusak toples-toples yang berisi semut rangrang dan juga makanan yang dibutuhkan semut rangrang. Tikus biasanya mengincar ulat hongkong yang ada di dalam wadah pakan.

Untuk menghindari agar tikus tidak masuk ke dalam kandang, maka, ketika membuat rak budi daya kroto, sebaiknya rak bagian bawah tidak terlalu rendah dan kalau bisa, buatlah kolam tepat di bawah rak. Tujuannya jelas agar, tikus tidak bisa masuk, karena ada genangan air di bawahnya. 

continue reading Cara Mengatasi Hama dalam Budidaya Kroto

Monday 7 December 2015

Kenapa semut rangrang banyak yang mati?

semut rangrang-bisnis semut rangrang-bisnis kroto semut rangrang-peternak semut rangrang

Masalah yang sering muncul dan yang paling ditakutkan dalam budi daya kroto adalah kematian semut rangrang. Untuk itu dalam pembahasan kali ini, akan dijelaskan mengenai kenapa semut rangrang banyak yang mati? Perlu Anda ketahui, semut rangrang yang memiliki tingkat kematian paling tinggi adalah semut rangrang pekerja. Hal ini karena semut rangrang pekerja memang memiliki umur yang pendek, sehingga wajar jika ia mati lebih dahulu disbanding dengan semut-semut lainnya.

Semut pekerja ini hampir mirip dengan semut prajurit, tetapi, jangan sampai semut prajurit ini mati. Karena semut prajurit ini mempunyai tugas untuk menjaga setiap koloni semut rangrang. Maka, jika semut prajurit banyak yang mati, maka koloni-koloni semut rangrang tidak lagi solid, bahkan bisa saling menyerang. Dan ini sangat merugikan. Jika semut saling menyerang alias tawuran, maka tingkat kematian semut rangrang akan semakin meningkat.

Jika semut rangrang mati secara alami, maka kita tidak perlu gelisah. Tetapi, jika kematiannya tidak alami, maka patut Anda cari apa penyebab dari kematian tersebut. Cara paling mudah untuk melihat semut rangrang mati secara alami atau tidak ialah, dengan memperhatikan bangkai semut rangrang itu sendiri. Jika bangkai semut rangrang dimakan semut rangrang lainnya, itu berarti semut rangrang mati secara alami. Tetapi sebaliknya, jika bangkai semut rangrang tidak dimakan atau bahkan tidak disentuh sama sekali oleh semut lainnya, maka itu petanda bahwa semut rangrang mati dengan cara tidak alami. Kematian semut rangrang tidak alami bisa disebabkan oleh banyak factor, misalnya terkena racun, makanan yang sudah basi, atau terkena minyak, tanpa kita sadari.

continue reading Kenapa semut rangrang banyak yang mati?