Showing posts with label ternak anis kembang. Show all posts
Showing posts with label ternak anis kembang. Show all posts

Wednesday 23 December 2015

Cara Merawat Anis Kembang Hasil Tangkapan dari Hutan


Saat ini Anis Kembang tangkapan dari hutan semakin banyak diminati oleh para pecinta burung kicau. Meskipun saat ini banyak peternak Anis Kembang, tetapi peminat Anis Kembang Tangkapan dari Hutan tak pernah surut.Mungkin karena sensasi perawatan Anis Kembang tangkapan dari hutan lebih menantang daripada Anis Kembang hasil ternak atau tangkaran, mungkin juga karena suara anis kembang hasil tangkapan dari hutan lebih merdu daripada Anis Kembang hasil tangkaran.

Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan membutuhkan perawatan khusus, agar burung sehat dan semakin rajin berkicau. Selain itu, Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan membutuhkan proses penjinakan. Penjinakan inilah salah satu proses yang akan menentukan berhasil atau tidaknya dalam perawatan Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan.

Untuk itu, dalam artikel kali ini, kami akan memberikan beberapa tips khusus perawatan Anis Kembang hasil tangkapan dari hutan agar lekas jinak dan rajin berkicau.

Ketika kita mendapatkan Anis Kembang tangkapan dari hutan, baik itu dari pasar burung maupun dari pengepul, maka langkah pertama yang harus kita lakukan adalah melatihnya untuk beradabtasi dengan lingkungan sekitar dan juga sangkar burungnya.

Apabila kita menggunakan sangkar burung bekas atau pernah digunakan burung lain untuk Anis Kembang yang baru kita peroleh maka kita harus membersihkannya terlebih dahulu. Untuk membersihkan sangkar burung tersebut bisa menggunakan sampo yang mengandung disinfektan dan sudah banyak beredar di pasaran. 

Sampo ini berfungsi untuk membunuh kuman dan kutu yang ada di sangkar bekas tersebut. Hal ini karena, sebagian burung termasuk Anis Kembang, enggan untuk menempati sangkar bekas burung lain. Lebih-lebih jika sangkar bekas tersebut masih terdapat bulu, berbau tak sedap, dan masih banyak kotoran burung lain. Untuk itu pembersihan sangkar ini sangat penting agar Anis Kembang yang baru kita dapat mau menempati sarang barunya.

Langkah kedua setelah kita mendapatkan burung Anis Kembang dari hutan ialah menempatkannya di ruangan yang tenang. Hal ini bertujuan agar burung Anis Kembang lebih cepat beradabtasi dengan lingkungan dan juga sangkar burungnya, serta agar burung mengetahui tempat minum dan makannya.
Langkah ketiga, tiga hari atau satu minggu setelah burung ditempatkan di tempat yang tenang, maka sudah waktunya untuk dikeluarkan di tempat yang agak ramai dari aktifitas manusia. Pada tahap ini, kita juga sudah bisa memulai untuk melatih Anis Kembang menjadi jinak. Dalam hal ini, kami menyarankan agar proses penjinakan ini lebih diutamakan, sebab hal ini sangat berpengaruh dalam proses perawatan berikutnya. Misalnya, ketika burung sakit, maka sang pemilik harus melakukan penanganan, di mana ia harus memegangnya. Apabila burung belum jinak, kemungkinan akan melarikan diri dan tidak akan kembali lagi. Namun, jika burung sudah jinak, maka penanganan akan semakin mudah dan burung tidak mudah stress.

Perlu diketahui bahwa, burung yang belum jinak biasanya takut ketika bertemu manusia, dan juga mendengar suara gaduh di sekitarnya. Ketika hal ini terjadi secara terus menerus, maka burung akan stess. Ketika burung stress maka ia akan sulit untuk mengeluarkan suara merdunya alias berkicau. Selain itu, nafsu makan akan berkurang, berat badan turun draktis, sehingga burung menjadi kurus, kondisi badannya menjadi lemah, dan akhirnya mati.

Maka dari itu, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka burung yang kita peroleh dari hutan sebaiknya dijinakkan terlebih dahulu. Masalah, agar burung bisa berkicau adalah langkah yang harus kita pikirkan belakangan. Sebab, apabila burung sudah merasa nyaman berada di lingkungan baru dan juga sangkarnya, maka akan semakin mudah membentuk burung menjadi burung yang rajin berkicau. Lebih-lebih, jika burung hasil tangkapan dari hutan itu masih muda, maka tingkat keberhasilan dalam menjinakkan dan membentuk burung Anis Kembang menjadi burung kicauan akan semakin tinggi.

Pada proses awal penjinakan, umumnya burung akan mengalami stress, tapi hal itu wajar, karena memang burung belum terbiasa mendengar keramaian dan melihat lalu lalang manusia di sekitarnya. Sehingga wajar apabila burung hasil tangkapan dari hutan pada proses awal penjinakan belum mau berkicau. 

Namun, ketika burung sudah mulai terbiasa dan mendapatkan pelatihan, umumnya burung akan mulai berkicau, meskipun disekitarnya ramai dan banyak manusia. Jika burung sudah mulai berkicau meskipun itu cuma ngeriwik (Gak Ngerti Bahasa Indonesianya,,hahahaha), itu berarti kondisi mentalnya sudah mulai membaik dan mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Dalam proses penjinakan burung itu sendiri sebenarnya ada beberapa cara dan sudah banyak para pakar yang membahasnya. Dalam artikel inipun sebenarnya adalah hasil dari tips-tips yang diberikan oleh para pakar burung kicau–(Karena Aku Bukan Pakar Burung, hehehe)–yang sudah malang melintang dan memenangi berbagai perlombaan. Nah, dari beberapa tips-tips yang diberikan oleh para pakar, berikut ini akan kami paparkan cara menjinakkan burung hasil tangkapan dari hutan, yaitu:

Meletakkan sangkar burung di tempat yang agak tinggi
Apabila kita memiliki burung yang liar¬–(hahaha,,burungnya siapa tu yang liar…pasti punya yang baca artiken ini ya!!…hehehe)¬–lanjut!! Maka kita harus meletakkan sangkar burung di tempat yang agak tinggi dan ramai dari lalu lalang manusia. Sangkar burung jangan digantung atau diletakkan di tempat yang tersembunyi. Lakukan proses ini selama 1 sampai 2 minggu. Setelah itu, posisi sangkar burung agak direndahkan. Lakukan langkah kedua ini selama 1 minggu, kemudian turunkan lagi menjadi lebih rendah secara bertahap sampai posisi normal.

Memandikan burung
Hayo burung siapa yang belum mandi, pasti burung mu belum kamu mandikan kan??hayo ngaku!!sini tak mandiin..hehehhe..sory bercanda..hahahah. Oke cara kedua menjinakkan burung hasil tangkapan dari hutan dengan cara memandikan burung. Dalam hal mandi, biasakan memandikan burung dengan cara dimasukkan ke keramba dalam waktu yang agak atau cukup lama sampai burung mau mandi sendiri. Apabila burung tidak juga mau mandi sendiri, maka tugas si pemilik burung untuk memandikannya. Caranya, mandikan burung dengan semprot sprayer sampai basah kuyup. Setelah itu biarkan burung tetap berada di dalam keramba sampai bulunya agak kering. Setelah kering, burung bisa dimasukkan lagi ke sangkarnya. 

Kenapa burung harus dimandikan sampai basah kuyup? Agar burungmu gak nakal! Uup salah! Memandikan burung sampai basah kuyup pada dasarnya bertujuan agar burung merasa lapar. Kok Bisa? Sebab ketika ketika bulu-bulu burung basah, maka burung akan banyak mengeluarkan karbohidrat untuk memanaskan tubuhnya. 

Ketika burung lapar dan kita memberinya makanan, maka burung akan merasa bahwa manusia bukanlah ancaman bagi mereka. Sebaliknya, jika proses ini dilakukan secara berulang-ulang, maka burung akan merasa tergantung atas keberadaan kita, sehingga lambat laun burung akan jinak alias manut eng pandum sama pemiliknya. 

Mengosongkan tempat makanan di malam hari

Inilah cara paling kejam yang bisa dilakukan manusia terhadap burungnya termasuk burungmu. Maka perlakukanlah burungmu sebaik-baiknya, agar ia tidak nakal dan tidak merusak sangkar burung yang telah dirawat dengan baik oleh pemiliknya. Opo maksute???pikiren dewe..hehehe..lol.  

Oke, masuk ke persoalan. Mengosongkan tempat makan burung di malam hari bertujuan agar di pagi hari burung merasa lapar. Dalam kondisi tersebut, berilah makan jangkrik atau sejenisnya dengan cara menusuknya dengan lidi. Jika burung tidak mau makan jangkrik tersebut, tarik lagi. Ulangi lagi hal yang sama 5 atau 10 menit kemudian. Kalau tetap masih tidak mau, tunda lagi. Begitu seterusnya, sampai sekitar pukul 10.00. Kalau sampai jam 10.00 belum mau memakan jangrik juga, tinggalkan jangkrik di tempat pakan biar dimakan.

Siang hari, kita coba-coba lagi memberi jangkrik dengan lidi, dan begitu pula sore hari. Setelah terbiasa dengan lidi, coba langsung diberikan dengan tangan. Maksud dari proses ini adalah membuat burung kelaparan dan merasa tergantung pada manusia dan secara tidak langsung akan melatih mentalnya supaya berani kepada manusia. 

Cara menjinakkan burung seperti itu memang membawa sejumlah konsekuensi, misalnya burung yang semula sudah mau bunyi atau sekedar ngriwik, jadi agak macet akibat stres. Burung yang tadinya mulus, jadi luka atau rusak bulu-bulunya. Akan tetapi semua itu adalah bagian dari proses. Pilihannya balik lagi ke diri kita masing-masing, apakah kita mau pakai jalan yang cepat atau jalan yang biasa.

continue reading Cara Merawat Anis Kembang Hasil Tangkapan dari Hutan

Perawatan Anis Kembang Mancet Bunyi


Harga Anis Kembang
Anis kembang atau punglor kembang atau Zoothera interpres pernah mencapai puncak kejayaan jauh melambung di atas semua burung kicauan. Sekitar akhir 1990 atau awal 2000, harga pasaran anis kembang bakalan yang baru bisa ngriwik, pernah mencapi rata-rata Rp. 3,5 juta. Sebagai kicauan di rumah pula, dibandingkan dengan murai batu (Copychus malabaricus) misalnya, anis kembang jarang sekali memperdengarkan suara-suara ngeban (berulang yang membosankan). Dengan demikian, secara umum anis kembang sebagai burung kicauan rumahan mempunyai banyak keunggulan dibanding burung lainnya. Sementara untuk perawatan harian, anis kembang tidak terlalu manja.

Begitu mulai ngeplong-ngeplong atau ngeriwik kasar mendekati ngerol, harganya sudah di atas Rp. 5 juta. Sedangkan yang sudah mau bunyi di arena lomba, di atas Rp. 10 juta. Suatu rekor harga burung yang belum pernah dicapai burung lainnya. Sebagai burung kicauan untuk hobi, burung ini tetap memiliki beberapa kelebihan dibanding burung lain. Ketimbang anis merah (Zoothera citrina) misalnya, anis kembang secara umum lebih gampang bunyi, lebih tahan stres, suaranya lebih merdu, dan kalau sama-sama “jadi”, anis kembang nyaris tidak pernah berhenti bunyi selama tidak dikerodong atau diletakkan di tempat gelap.

Tipe suara anis kembang yang ngerol, cenderung mendominasi suara ocehan burung lainnya jika kita gantang di dalam rumah bersama-sama. Dibanding burung lain, anis kembang yang bisa memiliki lagu variatif (tergantung pola pemasterannya) ini, memiliki warna suara yang merdu. Meski bisa sangat keras, tetapi tidak memekakkan telinga. Beda dengan warna suara burung-burung kicauan lainnya.

Habitat Anis Kembang
Anis kembang tersebar di daerah Nusa Tenggara, Sunda Besar, Malaysia dan Filipina. Jumlahnya di alam pada daerah-daerah tersebut sudah menyusut. Menurut catatan BirdLife Indonesia, anis kembang masih mudah dijumpai di daerah Flores dan Kalimantan. Di Indonesia, ada 12 jenis anis yang dapat ditemui di alam. Angka tadi sudah termasuk anis kembang ini. Di wilayah Nusa Tenggara, perburuan anis kembang sudah dimulai dari awal 1995. Saat Pulau Sumbawa telah kehabisan ”stok”, para pemburu itu melebarkan sayap ke Flores.

Anis kembang hidup pada hutan primer, hutan sekunder yang tinggi dan hutan yang rusak dan lahan yang pohonnya banyak, juga petak-petak hutan yang terisolasi. Burung ini ditemukan pada ketinggian, 200-1300 m (Lombok), 200-1000 m (Sumbawa). Di Flores dijumpai pada dataran rendah sampai ketinggian sekitar 1000 m. Selain itu, BirdLife Indonesia juga mencatat sebaran burung ini di Sumba dan Timor. Pastinya, anis kembang merupakan burung yang sebaran berbiaknya terbatas hanya di Nusa Tenggara saja.

Ciri - Ciri Anis Kembang  Berdasarkan Tempat Asalnya

Secara umum, tidak ada ciri yang signifikan untuk membedakan anis kembang berdasar daerah asal. Tidak ada perbedaan volume, mental dan gaya tarung yang didasarkan oleh asal daerah/habitat. Anis kembang semua wilayah Indonesia ada yang bermental bagus volume dahsyat, ada yang bersuara tipis, ada yang ngerol mendongak ada yang cuma ngeriwik-ngeriwik. Kalau memilih anis kembang, pilih saja dari penangkaran yang sudah dikenal memproduksi burung-burung jawara karena indukan-indukannya juga pilihan.

Meski tidak ada ciri-ciri khas anis kembang berdasar daerah asal, ada sedikit referensi yang mungkin berguna yang pernah ditulis di sebuah tabloid. Disebutkan misalnya, anis kembang Tasikmalaya (Jawa Barat) memiliki warna trotol pada bagian dada yang tidak ngeblok atau cenderung beraturan (bercorak), sementara bulu putih pada sayapnya terputus-putus seperti sisir. Biasanya anis kembang asal Jawa Barat cenderung doyan betina.

Anis kembang Sumbawa (Nusa Tenggara) warna trotol pada bagian dadanya terlihat ngeblok dan cenderung tidak beraturan, sementara bulu putih pada sayap tertata rapi membentuk bulatan-bulatan seperti mega. Bodi anis kembang Sumba lebih bongsor dibanding dengan Jawa Barat dan Borneo.
Sementara itu ciri anis kembang Kalimantan (Borneo) adalah warna trotol pada bagian dada terlihat ngeblok atau cenderung tidak beraturan, terdapat warna bulu kuning kecoklatan berbaur warna trotol hitam pada bulu dada hingga sisi kiri dan kanan di bawah bulu sayap mirip spt anis kembang remaja. Sementara warna putih pada sayap memebentuk bulatan-bulatan sepert mega dan terputus oleh bulu hitam di bagian bawah. Bodi anis kembang Kalimantan relatif lebih kecil dari dan ramping ketimbang Jawa Barat dan Nusa Tenggara.

Cara Membedakan Anis Kembang Jantan Dan Betina

Burung anis kembang sebenarnya termasuk burung monomorfik, yakni jantan dan betina berpanampilan sama. Namun ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih anis kembang jantan dan betina. Hanya saja perlu dicatat bahwa perbedaan ini hanya bisa dilihat jika dilakukan perbandingan pada beberapa anis kembang. Kalau hanya ada satu burung anis kembang, kadang orang yang belum berpengalaman akan kesulitan menentukan atau memperkirakan jenis kelamin anis kembang.

Ciri secara umum yang sering digunakan orang antara lain adalah pada bentuk dan struktur mata dan kelopaknya, kontras pada bulu, cara berdiri dan cara ngeriwiknya. Untuk anis jantan, secara umum bermata menonjol. Yang jantan, datar. Jika warna bulu lebih tegas kontrasnya, lebih mengkilap, diyakini sebagai jantan.

Pada pantat anis kembang jantan, juga terlihat ada bulu hitam atau abu-abu yang berlekuk-lekuk menyerupai pola gambar awan. Sementara anis kembang betina, warna bulu pantat hanya sewarna, yakni putih (bisa terang, bisa keruh). Namun membedakan warna bulu semacam ini tidak bisa diterapkan untuk memilih anis kembang yang masih trotolan. Untuk anis kembang trotolan, maka jika ngeriwiknya dengan membuka paruh, diyakini sebagai jantan. Jika hanya menggelembung-gelembungkan leher, meski terdengar keras, diyakini sebagai betina.

Sementara kalau dilihat dari cara atau gaya berdirinya, anis kembang jantan cenderung merapatkan kaki dan betina sedikit merenggang dan agak menunduk. Untuk burung jantan yang sudah birahi, jika didekatkan betina dia akan menanduk-nanduk, dengan gaya body menyenduk-nyenduk seperti ular kobra. Sedangkan betina yang sudah birahi, jika didekatkan atau mendengar jantan berkicau, akan menggetar-getarkan atau membuka-tutup sayap terus-menerus.

Cara Merawat Anis Kembang Biar Gacor 

Tempat
Anis kembang bisa dipelihara dengan sangkar bulat maupun kotak ukuran 40 x 40 x 60 cm atau bisa juga bulat dengan diameter 30 cm. Sementara tenggeran atau pangkringan bisa dibuat dengan diameter 1,5 cm, dengan bahan cabang kayu asam yang keras, permukaan kulit yang agak kasar (tetapi tidak tajam) sehingga bisa untuk mengasah paruh agar tidak runcing. Untuk perawatan harian, anis kembang tidak perlu dikerodng dan hanya dikeorodng malam hari agar tidak kedinginan.

Pakan
Hal utama yang perlu diperhatikan dalam hal pakan adalah menu yang variatif sehingga kecukupan nutrisi, vitamin dan mineralnya. Pakan yang bagus, selain lengkap nutrisinya seperti protein, karbohidrat, juga lengkap vitaminnya seperti vitamin A, D3, E, B1, B2, B3 (Nicotimanide) B6, B12, C dan K3. Selain itu, perlu pula mengandung zat esensial seperti D-L Methionine, I-Lisin HCl, Folic Acid (sesungguhnya adalah salah satu bentuk dari Vitamin B) dan Ca-D.

Di samping vitamin, perlu juga kecukupan mineral. Mineral dibutuhkan dalam pembentukan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi sistem pembuluh darah jantung dan lain-lain. Seperti vitamin, mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Yang termasuk mineral yang diperlukan burung anis kembang adalah Calcium, Phosphor, Iron, Manganase, Iodium, Cuprum, Zinccum, Magnesium, Sodium Chlorin dan Kalium.

Cara Perawatan dan Setelan Harian untuk Burung Anis Kembang
  • Pukul 07.00 burung diangin-anginkan di teras. Pukul 07.30 burung dimandikan (karamba mandi atau semprot, tergantung pada kebiasaan masing-masing burung).
  • Bersihkan kandang harian. ganti atau tambahkan voer, air minum dan buah segar.
  • Berikan jangkrik 2 ekor pada cepuk extra fooding (EF/ pakan ekstra). Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung.
  • Penjemuran dapat dilakukan selama 1-2 Pukul/hari mulai pukul 08.00-11.00. Selama penjemuran, sebaiknya burung tidak melihat burung sejenis.
  • Setelah dijemur, angin-anginkan kembali burung tersebut diteras selama 10 menit, lalu sangkar dikerodong.
  • Siang hari sampai sore (Pukul 10.00-15.00) burung dapat dimaster dengan suara master atau burung-burung master.
  • Pukul 15.30 burung diangin-anginkan kembali di teras, boleh dimandikan bila perlu.
  • Berikan Jangkrik 1 ekor pada cepuk EF.
  • Pukul 18.00 burung kembali dikerodong dan di perdengarkan suara master selama masa istirahat sampai pagi harinya.

Perawatan dan Setelan Anis Kembang untuk Lomba

Perawatan lomba sebenarnya tidak jauh berbeda dengan perawatan harian. Tujuan perawatan pada tahap ini yaitu mempersiapkan burung agar mempunyai tingkat birahi yang diinginkan dan memiliki stamina yang stabil. Kunci keberhasilan perawatan lomba yaitu mengenal baik karakter dasar masing-masing burung. Berikut ini pola perawatan dan stelan lomba untuk burung anis kembang.

  • H-3 sebelum lomba, Jangkrik bisa dinaikkan menjadi 2 ekor pagi dan 2 ekor sore.
  • H-2 sebelum lomba, burung sebaiknya dijemur maksimal 30 menit saja.
  • 1 Pukul sebelum di gantang lomba, burung di mandikan dan berikan Jangkrik 1 ekor saja.
  • Apabila burung akan turun lomba kembali, berikan Jangkrik 1 ekor lagi.
  • Jangan memberikan ulat hongkong dalam menggenjot birahi pada burung anis kembang. karena dapat membuat birahi burung tersebut menjadi sangat meningkat dan menjadi tidak stabil.
  • Sebaiknya, joki lapangan adalah orang yang tidak pernah terlibat didalam perawatan harian pada burung anis kembang tersebut.

Perawatan dan Setelan Burung Anis Kembang Pasca Lomba

Perawatan pasca lomba sebenarnya berfungsi memulihkan stamina dan mengembalikan kondisi fisik burung. Berikut ini pola perawatan dan stelan pasca lomba untuk burung anis kembang.
  • Porsi EF dikembalikan ke stelan harian.
  • Berikan multivitamin pada air minum pada H+1 setelah lomba.
  • Sampai H+3 setelah lomba, penjemuran maksimal 30 menit saja.

Kendala Utama Anis Kembang

Bulu mudah Rontok
Penyebabnya antara lain (1) Makanan mengandung lemak dan/atau kalori tinggi sehingga membuka pori-pori kulit; (2) Bulu belum kuat sudah banyak diadu/ditrek; (3) Selama masa mabung tidak mendapat asupan nutrisi yang baik, terutama mineral. 

Agresif
Penyebabnya adalah kurang birahi atau bisa juga terlalu galak, serta adanya gangguan parasit, terutama air sac mite, yakni tungau kantung udara yang kasat mata. Jika burung terlalu galak, disemprot sprayer sedikit sebelum tanding; atau bisa juga diberi cacing.

Tidak juga segera ngerol 
Biasanya disebabkan burung masih terlalu muda, perlu cas betina, dan hal utama adalah burung tidak fit. Jika memang perlu, bisa dicas betina sebelum tanding. Jangan takut membuat burung ketagihan.

Nyekukruk 
Tidak semangat, biasanya dikarenakan cacingan. Atasi dengan obat cacing khusus untuk burung.
continue reading Perawatan Anis Kembang Mancet Bunyi